HOME  ⁄  Nasional

Hari Ini, Kelahiran Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Hari Ini, Kelahiran Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia
Pantau - Pada hari ini, lebih dari satu abad yang lalu, lahirnya seorang pendiri bangsa yang juga merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno.

Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Saat kecil, ia bernama Koesno Sosrodihardjo. Kemudian, ketika beranjak remaja, namanya diubah menjadi Soekarno yang terinspirasi dari tokoh Adipati Karna.

Pada tahun 1915, Soekarno menimba ilmu di kediaman Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto. Di sinilah ia mulai membuka cakrawala politiknya dan belajar untuk berpidato.

Di rumah Tjokroaminoto ini, ia juga berkenalan dengan sejumlah tokoh-tokoh bangsa lainnya, seperti Haji Agus Salim, Abdul Muis, Semaun, dan Kartosuwiryo.

Selepas mondok dari kediaman H.O.S Tjokroaminoto, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di fakultas teknik sipil. Ia lulus pada tahun 1926 dengan gelar Insinyur.

Di Bandung, ia kemudian berkenalan dengan Ki Hajar Dewantara, Cipto Mangunkusumo, dan Douwes Dekker yang dikenal sebagai pendiri Indische Partij. Di tempat ini pula, ia bertemu dengan Inggit Garnasih yang kemudian menjadi istrinya.

Perkenalan Soekarno dengan Tiga Serangkai pendiri Indische Partij, membuatnya turut mendirikan sebuah organisasi bernama Algemenee Studie Club yang menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI).

Aktivitas Soekarno di PNI mendapatkan penjegalan dari pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1927, ia dijebloskan ke penjara Banceuy akibat aktivitas politiknya. Kemudian, ia diasingkan ke Flores pada tahun 1933.

Selepas dari Flores, Soekarno dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938. Di sinilah ia berkenalan dengan tokoh Muhammadiyah, Hassan Din dan anak perempuannya Fatmawati yang kelak menjadi ibu negara pertama Indonesia.

Di masa pendudukan Jepang, Soekarno bersama sejumlah tokoh politik lainnya seperti Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Ki Bagus Hadikusumo mulai dirangkul untuk kepentingan propaganda 3A.

Pada masa ini, Soekarno dan Hatta menjadi tokoh sentral sejumlah perundingan dengan pemerintah Jepang agar bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya.

Namun, kebijakan politik Soekarno ini juga mendapat tentangan dari sejumlah tokoh lainnya seperti Tan Malaka dan Sutan Syahrir yang menolak perundingan dengan penjajah.

Meski begitu, Soekarno dan Hatta pada akhirnya berhasil memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 (kini Jalan Proklamasi), Menteng, Jakarta.
Penulis :
Aditya Andreas

Terpopuler