“Sekitar 6 siswa putri dan siswa putra. Sampai ada yang teriak-teriak. Ada juga yang nari-nari karena baru saja main Jathilan,” ujar Kepala SMP Muhammadiyah 1 Wates, Agus Wiratno, kepada wartawan, Senin (19/6/2023).
Adapun peristiwa kesurupan ini terjadi saat kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) pada Minggu (18/6) sejak maghrib hingga malam hari. Keenam siswa itu tengah mempersiapkan acara api unggun.
Penanganan kesurupan ini dibantu oleh warga sekitar. Sebagian siswa yang keserupan ada yang ditangani langsung di lokasi dan yang dibawa ke masjid terdekat.
“Kebanyakan diusahakan di sini. Ada juga yang dibawa ke masjid supaya lebih aman. Kalau di sini kan masyarakatnya tumplek, sehingga malah kondisi nggak mendukung karena banyak yang datang sehingga dalam bahasa Jawa itu nguyuk-nguyuk. Malah jadi lebih nggak kondusif," jelas Agus.
Lebih lanjut, Agus menyebut ada sejumlah faktor yang meyebabkan para siswa mengalami kesurupan, di antaranya karena kelelahan dan kelaparan, hingga karena siswa ikut pentas Jathilan.
“Kondisi siswa yang sudah letih. Makannya kurang teratur sehingga ada kecenderungan lapar. Kemudian ngantuk juga sehingga pikiran menjadi blank, kosong jadi terjadilah yang semalam itu," tutur Agus.
“Selain itu, ada juga yang berdampak karena ada yang baru saja mengikuti kegiatan pentas Jathilan. Sehingga dari lokasi pentas menuju ke kemah itu kemungkinan masih membawa 'sisa-sisa'. Sehingga salah satunya ada yang kena juga," imbuhnya.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
