Pantau - Setiap tanggal 8 Oktober, dunia memperingati Hari Pencatatan Kelahiran Internasional. Peringatan ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan langkah penting dalam melindungi hak-hak anak. Dengan mencatat kelahiran, setiap anak diakui secara resmi oleh negara, yang membuka akses terhadap berbagai hak dasar, mulai dari pendidikan, perawatan kesehatan, hingga perlindungan hukum.
Pencatatan kelahiran bukan hanya tentang mendapatkan akta kelahiran, tetapi lebih dari itu, merupakan pengakuan akan identitas dan keberadaan seorang individu dalam masyarakat. Ketika kelahiran seorang anak tidak terdaftar, anak tersebut sering kali tidak dapat mengakses layanan dasar, rentan terhadap eksploitasi, dan bahkan menjadi korban perdagangan manusia. Hal ini sangat krusial di kawasan seperti Timur Tengah dan Afrika, di mana jutaan anak masih belum memiliki dokumen resmi kelahiran.
Program seperti Right Start yang diluncurkan oleh Johnson’s Baby pada 8 Oktober 2018, bekerja sama dengan Save The Children, bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan fokus pada negara-negara yang memiliki tingkat pencatatan kelahiran yang rendah, seperti Lebanon dan Ethiopia. Inisiatif ini menekankan pentingnya kesadaran internasional dan tindakan kolektif untuk memastikan setiap anak mendapat hak yang layak mereka peroleh sejak lahir.
Selain itu, PBB dan UNICEF turut menyuarakan bahwa pencatatan kelahiran merupakan langkah mendasar untuk menjamin hak asasi anak, mengurangi angka kemiskinan, dan melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi. Dengan adanya pencatatan kelahiran, anak-anak memiliki identitas resmi yang memungkinkan mereka untuk diakui secara sah oleh negara.
Hari Pencatatan Kelahiran Internasional mengingatkan kita akan pentingnya kerja sama global dalam melindungi generasi penerus dengan memastikan setiap anak mendapatkan hak dasar mereka, termasuk identitas yang sah dan perlindungan hukum.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
