Bea Cukai Batam Perluas Program "EPIC-100" untuk Dukung Pengusaha Hadapi Dampak Tarif Resiprokal AS

Pantau - Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Batam menegaskan komitmennya dalam mendukung kelancaran proses bisnis pelaku usaha yang terdampak kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS).

Langkah konkret yang diambil Bea Cukai Batam adalah dengan memperluas cakupan program percepatan kepabeanan "EPIC-100", yang sebelumnya hanya berlaku untuk 100 perusahaan di Batam.

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam, Evi Octaria, menyampaikan pernyataan tersebut dalam keterangan resminya di Batam pada Sabtu.

Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal melalui Audiensi dengan Pelaku Usaha

Untuk merespons kebijakan baru dari Presiden AS Donald Trump, Bea Cukai Batam mengundang 30 pelaku usaha yang terlibat dalam ekspor-impor tujuan AS guna berdiskusi secara langsung.

Dalam audiensi tersebut, para pengusaha menyampaikan sejumlah tantangan yang mereka hadapi, antara lain lonjakan pesanan dan tenggat pengiriman dalam waktu 90 hari sebelum tarif diberlakukan, kebutuhan percepatan produksi dan proses kepabeanan, serta tekanan akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Selain itu, kekhawatiran juga muncul terkait potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran serta penurunan penerimaan pajak nasional akibat kebijakan ini.

Masalah-masalah tersebut dibahas bersama guna mencari solusi terbaik yang mendukung keberlangsungan bisnis dan menjaga kestabilan ekonomi lokal.

Program "EPIC-100" kini akan dioptimalkan bagi perusahaan-perusahaan ekspor-impor ke AS, dengan tujuan mempercepat arus logistik dan meningkatkan efisiensi operasional.

Permasalahan yang belum terselesaikan akan dikompilasi dan disampaikan ke tingkat otoritas yang lebih tinggi untuk penanganan lanjutan.

Perkuat Sinergi Bisnis dan Layanan Kepabeanan

Diskusi antara Bea Cukai dan pelaku usaha ini menjadi cerminan peran Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance yang aktif mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

" Kami mendorong pelaku usaha untuk selalu mematuhi ketentuan hukum dan tidak tergiur praktik berisiko", tegas Evi Octaria.

Sinergi antara sektor kepabeanan dan pelaku usaha diharapkan mampu menjaga Batam tetap tangguh sebagai pusat perdagangan, meski dihadapkan pada dinamika kebijakan global.