
Pantau - Sebuah unggahan Facebook menyebarkan narasi keliru yang mengaitkan lonjakan kasus tuberkulosis (TBC) di Jakarta dengan kedatangan tokoh filantropi dunia Bill Gates dan rencana uji klinis vaksin TBC di Indonesia.
Unggahan tersebut menyampaikan klaim seperti:
- "Tiba-tiba Bill Gates datang"
- "Tiba-tiba Kadinkes umumkan status Siaga TBC"
- "Tiba-tiba nanti disuntik vaksin"
Beberapa komentar di dalam unggahan bahkan menuding adanya konspirasi antara tawaran vaksin dan peningkatan kasus TBC secara tiba-tiba.
Namun, berdasarkan penelusuran fakta dan data resmi, klaim tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.
Menurut Global Tuberculosis Report 2024 yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia setelah India.
Pada tahun 2023, Indonesia mencatat lebih dari 1,1 juta kasus TBC dan sekitar 130.000 kematian, dengan 804.836 kasus di antaranya dilaporkan ke WHO.
Bahkan pada tahun sebelumnya, Indonesia berada di posisi ketiga setelah India dan China menurut Global Tuberculosis Report 2023.
Vaksin TBC Masih Terbatas, Indonesia Ambil Peran dalam Riset Global
Vaksin TBC yang saat ini digunakan di Indonesia adalah vaksin BCG, yang telah dikembangkan sejak 1920-an dan terbukti hanya efektif untuk bayi dan anak-anak.
WHO menyatakan kebutuhan mendesak akan vaksin baru yang efektif untuk orang dewasa.
Salah satu kandidat vaksin baru yang menjanjikan adalah M72/AS01E, yang kini sedang menjalani uji klinis global.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut keterlibatan Indonesia dalam uji klinis ini memberi manfaat strategis, termasuk akses terhadap teknologi vaksin terbaru, peluang produksi dalam negeri oleh Bio Farma, dan potensi penyesuaian vaksin dengan karakteristik genetik masyarakat Indonesia.
Uji klinis tersebut merupakan bagian dari kolaborasi internasional yang bertujuan memerangi TBC di negara berkembang—bukan agenda tersembunyi dari individu atau organisasi tertentu.
- Penulis :
- Balian Godfrey