
Pantau - Tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir akibat luapan Kali Cikarang yang dipicu oleh hujan berintensitas tinggi sejak malam Jumat, 31 Oktober 2025.
Wilayah terdampak mengalami genangan air dengan ketinggian bervariasi antara 30 hingga 80 sentimeter.
Kecamatan yang terkena banjir meliputi Serang Baru, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Sukatani, Karangbahagia, dan Cibitung.
Penanganan BPBD dan Imbauan Kewaspadaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melakukan berbagai langkah penanganan darurat.
Langkah-langkah tersebut meliputi pengiriman pompa air ke Perumahan Arthera Hill, Serang Baru, pemasangan tenda pengungsi di Cikarang Utara, pengiriman tenda darurat ke Cikarang Barat, serta evakuasi warga terdampak dan distribusi bantuan logistik ke lokasi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, menyatakan tim masih berada di lapangan untuk membantu warga dan memantau perkembangan situasi.
"Masyarakat kami imbau tetap waspada karena potensi curah hujan tinggi masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan," ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan untuk meminimalisasi dampak dari bencana yang kemungkinan berulang.
Kesaksian Warga dan Dampak di Permukiman
Seorang warga Kampung Keramat, Desa Karangbaru, Kecamatan Cikarang Utara, Nana (26), mengatakan bahwa banjir di wilayahnya sudah terjadi tiga kali sepanjang tahun 2025.
"Banjir kiriman dari wilayah lain. Air Kali Cikarang naik secara bertahap sampai meluap ke permukiman warga, tapi kali ini cepat banget prosesnya," ia mengungkapkan.
Nana menambahkan bahwa warga kini sudah lebih siaga dalam menghadapi banjir kiriman.
"Sekarang sudah bisa diantisipasi. Dulu pas banjir awal Maret air naik malam, nggak sempat menyelamatkan apa-apa. Lemari, kasur, pakaian, semua rusak," katanya.
Menurutnya, banjir kali ini setinggi lutut orang dewasa dan merendam ratusan rumah, memaksa sebagian warga untuk mengungsi.
Air disebut sulit surut karena aliran sungai yang lambat.
"Biasanya lama surutnya, tergantung arus air. Kadang bisa sampai seharian lebih, bahkan berhari-hari," jelasnya.
Warga lain, Odah (43), dari Kampung Jarakosta, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, menyebut banjir mulai terjadi sekitar pukul 06.00 WIB dengan ketinggian mencapai satu meter.
Kini, air telah surut dan hanya menyisakan genangan setinggi 5–10 sentimeter.
"Ini air kiriman, bukan hujan di sini. Katulampa meluap, jadi dibuka, limpasan airnya ke Kali Cikarang," ungkapnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti









