
Pantau - Nilai perdagangan produk pertanian dan pangan antara China dan ASEAN mencapai 51,3 miliar dolar AS dalam periode Januari hingga Oktober 2025, meningkat 8,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
ASEAN Tetap Jadi Mitra Dagang Utama China di Sektor Agri-Pangan
Data tersebut diumumkan oleh Administrasi Umum Kepabeanan China pada Kamis, 13 November 2025, dalam Pertemuan Tingkat Menteri China-ASEAN tentang Kerja Sama Sanitasi dan Fitosanitasi (SPS) ke-9 yang digelar di Kota Chongqing.
ASEAN tercatat menjadi mitra dagang agri-pangan terbesar bagi China selama delapan tahun berturut-turut.
ASEAN juga menjadi pasar ekspor utama sekaligus sumber impor kedua terbesar China untuk produk pertanian dan pangan.
Sejak akhir 2021, China menargetkan impor produk pertanian dari ASEAN senilai 150 miliar dolar AS dalam lima tahun.
Hingga Oktober 2025, total impor telah mencapai 141,2 miliar dolar AS atau sekitar 94 persen dari target tersebut.
Ketahanan Perdagangan dan Implementasi Protokol Perdagangan Bebas 3.0
Volume perdagangan barang tahunan antara China dan ASEAN konsisten melampaui 900 miliar dolar AS sejak tahun 2022, dengan rekor tertinggi pada 2024 sebesar 982,1 miliar dolar AS.
Pada 10 bulan pertama tahun ini, volume perdagangan kedua pihak tumbuh 8,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Peningkatan ini menunjukkan ketahanan dan dinamika hubungan dagang China-ASEAN di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Sebagai bagian dari penguatan kerja sama, Protokol Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN 3.0 telah ditandatangani, termasuk peningkatan kerja sama di bidang sanitasi dan fitosanitasi serta fasilitasi perdagangan.
Protokol tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan lebih lanjut dalam sektor perdagangan agri-pangan antara China dan negara-negara ASEAN.
- Penulis :
- Aditya Yohan







