Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Transportasi Rel Jadi Prioritas Pemerintah, KAI Percepat Transformasi Layanan Logistik dan Penumpang

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Transportasi Rel Jadi Prioritas Pemerintah, KAI Percepat Transformasi Layanan Logistik dan Penumpang
Foto: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Presiden RI Prabowo Subianto

Pantau - Pemerintah menjadikan sektor perkeretaapian sebagai komponen utama dalam strategi nasional memperkuat jaringan konektivitas, seiring dengan penegasan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atas arahan Presiden Prabowo Subianto.

Transformasi Kereta Api Dukung Visi Pemerintah

AHY menyampaikan bahwa transportasi berbasis rel dinilai lebih efisien dibandingkan moda jalan dalam hal kapasitas angkut, ketertiban operasional, dan pengurangan emisi.

"Distribusi logistik berbasis rel lebih efisien dan ramah lingkungan. Pendekatan ini merupakan bagian penting dalam membangun sistem transportasi modern yang mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah," ungkapnya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin, menegaskan bahwa transformasi KAI saat ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat konektivitas nasional dan meningkatkan daya saing logistik.

Transformasi tersebut mencakup penguatan layanan angkutan penumpang dan barang, pengembangan usaha penunjang, serta pemanfaatan teknologi demi efektivitas operasi dan peningkatan kualitas layanan.

KAI juga mengakselerasi inisiatif Integrated Logistic Solution sebagai dasar penyediaan layanan logistik yang terintegrasi, efisien, dan mampu menjangkau seluruh rantai pasok nasional.

"KAI terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan melalui integrasi sistem, kolaborasi strategis, dan implementasi teknologi. Inisiatif Integrated Logistic Solution kami dorong sebagai langkah memperkuat peran kereta api dalam ekosistem logistik nasional dan mendukung visi pemerintah untuk memperkuat konektivitas dan daya saing bangsa," ia mengungkapkan.

Kinerja Positif dan Target Ambisius KAI

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa kontribusi KAI Group terhadap mobilitas dan distribusi barang menunjukkan tren penguatan.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, total pelanggan layanan KAI Group mencapai 413.867.221 orang, meningkat 8,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Layanan tersebut mencakup kereta jarak jauh dan lokal, KAI Commuter, LRT Jabodebek, KA Bandara, KAI Wisata, LRT Sumsel, Whoosh oleh KCIC, dan KA Makassar–Parepare.

Menurut Anne, pertumbuhan tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi berbasis rel.

Volume angkutan barang KAI selama periode yang sama mencapai 57.556.900 ton, naik 0,69 persen dibanding tahun sebelumnya.

Komoditas terbesar adalah batu bara dengan volume 47,77 juta ton, diikuti oleh semen, petikemas, bahan bakar minyak, hasil perkebunan, pupuk, dan barang ritel.

"Angkutan batu bara KAI memastikan pasokan energi untuk pembangkit dan industri tetap lancar. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi serta memastikan keberlanjutan pasokan bagi sektor-sektor strategis," ungkapnya.

KAI memperkuat efisiensi logistik melalui kapasitas angkut besar dan jadwal operasi yang terukur.

Di Pulau Jawa, satu rangkaian kereta barang mampu menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas 42 ton per gerbong.

Di Sumatra Selatan, rangkaian angkutan batu bara dapat mencapai 61 gerbong.

Kemampuan angkut besar dan keandalan operasional turut mengurangi beban jalan raya serta memperlancar distribusi logistik nasional.

KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang hingga 15 persen pada tahun 2029.

Proyeksi angkutan batu bara mencapai 111,2 juta ton dan angkutan non-batu bara sebesar 10,9 juta ton pada tahun tersebut.

Target ini ditopang oleh penguatan integrasi logistik melalui konektivitas langsung antara rel, pelabuhan, kawasan industri, dan dry port.

Sepanjang Januari hingga September 2025, tingkat ketepatan waktu keberangkatan kereta penumpang KAI Group mencapai 99,53 persen dan kedatangan sebesar 96,26 persen.

Sementara itu, ketepatan waktu keberangkatan kereta barang mencapai 96,89 persen dan kedatangan 90,85 persen.

"Seluruh pengembangan yang kami lakukan diarahkan untuk memperkuat peran kereta api dalam ekosistem logistik nasional. KAI berkomitmen menghadirkan layanan yang semakin efisien, terukur, dan terintegrasi sesuai arahan Presiden Prabowo yang kembali ditekankan oleh Menko AHY," ungkap Anne.

Penulis :
Shila Glorya