Pantau - Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir.
Dalam acara "ESG Symposium 2025" yang digelar di Jakarta pada Selasa, Prapan Disyatat menyampaikan rasa duka cita dan solidaritas dari Pemerintah Thailand kepada korban dan warga yang terdampak bencana.
Keprihatinan atas Bencana dan Dampaknya
Disyatat mengungkapkan bahwa bencana serupa juga terjadi di Hat Yai, Thailand, dengan dampak yang sangat nyata bagi masyarakat. Ia menilai peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi ini sebagai indikasi nyata dari krisis iklim yang harus segera ditangani dengan serius.
Krisis Iklim Mempengaruhi Semua Negara
Disyatat menekankan bahwa krisis iklim mengancam semua negara, tidak terkecuali Thailand dan Indonesia. Kedua negara yang merupakan negara tropis dengan populasi padat dan pesisir luas ini menghadapi tantangan iklim yang serupa, sehingga kerja sama dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sangat penting.
Thailand berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan Indonesia dalam teknologi rendah karbon dan pendanaan transisi hijau untuk meningkatkan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.
Pengurangan Emisi dan Perbaikan Tata Kelola Lingkungan
Disyatat juga menyoroti pentingnya pengurangan emisi dari sektor industri serta perbaikan tata kelola lingkungan. Ia menekankan perlunya melibatkan masyarakat agar manfaat perlindungan iklim bisa dirasakan oleh semua pihak.
Peran Sektor Usaha dan Lembaga Keuangan dalam Ekonomi Hijau
Selain kerja sama antar-pemerintah, sektor usaha dan lembaga keuangan juga memiliki peran penting dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau. Hal ini dapat dicapai melalui investasi dalam teknologi bersih dan praktik industri berkelanjutan.
Disyatat berharap forum seperti "ESG Symposium 2025" dapat memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Thailand dalam menghadapi krisis iklim yang semakin meningkat, sekaligus memastikan pembangunan yang inklusif dan berketahanan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
