Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Prabowo Sebut Bencana di Aceh dan Sumatera Tantangan di Tahun Pertama Kepemimpinannya

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Prabowo Sebut Bencana di Aceh dan Sumatera Tantangan di Tahun Pertama Kepemimpinannya
Foto: (Sumber:Presiden RI Prabowo Subianto meninjau pembangunan jembatan bailey Teupin Mane di Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Pantau - Presiden RI Prabowo Subianto menyebut bahwa bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat merupakan tantangan besar yang dihadapi pemerintah dalam satu tahun masa kepemimpinannya.

Tinjau Jembatan Darurat, Pastikan Akses Pulih Secepatnya

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat meninjau pembangunan jembatan bailey di Sungai Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Minggu (7/12).

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo didampingi oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Bupati Bireuen Mukhlis Takabeya.

"Ya ini musibah, tantangan yang kita coba, ini pimpinan baru satu tahun. Presiden satu tahun, gubernur satu tahun, bupati satu tahun, tapi kita dipilih untuk mengatasi kesulitan," kata Prabowo saat memberikan keterangan di lokasi.

Jembatan darurat tersebut merupakan infrastruktur vital dengan bentang 30 meter yang menghubungkan Kabupaten Bireuen dengan Takengon, Aceh Tengah.

Jembatan ini menjadi urat nadi penting untuk memulihkan kembali akses darat yang terputus akibat banjir besar dan arus sungai yang deras.

Setibanya di lokasi, Presiden langsung meninjau titik konstruksi di tepi aliran sungai, menyaksikan operasi alat berat seperti ekskavator dan loader yang memperkuat pondasi serta timbunan batu gajah sebagai oprit jembatan.

"Ini kita lihat salah satu jembatan bailey yang dikerjakan. Mereka kerja terus, diharapkan satu minggu sudah bisa buka dan dari sini bisa terus untuk membuka tiga jembatan lagi yang menuju Bener Meriah dan Takengon," ujarnya.

Rehabilitasi Sawah dan Bendungan Rusak Jadi Prioritas

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk memastikan akses logistik dan mobilitas masyarakat bisa segera pulih.

Dalam peninjauan tersebut, Presiden juga menerima laporan rinci terkait kerusakan infrastruktur lainnya, termasuk bendungan dan lahan persawahan milik warga.

"Jadi, tadi dilaporkan bendungan-bendungan juga banyak yang jebol. Nanti PU ya segera akan memperbaiki. Kemudian sawah-sawah yang rusak akan kita rehabilitasi dan sudah dilaporkan ke saya. Petani-petani tidak usah khawatir. Kalau sawahnya rusak, mereka akan balik memperbaiki," jelasnya.

Presiden memastikan bahwa proses rehabilitasi pertanian dan perbaikan infrastruktur akan menjadi bagian dari langkah cepat pemerintah dalam menanggapi dampak bencana di wilayah terdampak.

Penulis :
Gerry Eka