
Pantau - Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyatakan bahwa sejumlah sekolah di wilayah terdampak bencana di Sumatera akan direlokasi karena berada di daerah rawan dan tidak aman.
Langkah relokasi ini diambil setelah dilakukan koordinasi antara Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan di tiga provinsi terdampak, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pendataan dan Rencana Relokasi Sekolah
Pendataan sekolah terdampak mencakup kategori rusak berat, sedang, hingga ringan.
Beberapa sekolah yang dikunjungi langsung oleh tim pemerintah diketahui tidak memungkinkan untuk dipertahankan karena berada di wilayah dengan risiko bencana tinggi.
Sekolah-sekolah tersebut akan dibangun ulang di lokasi yang lebih aman.
Proses relokasi dibedakan berdasarkan jenjang pendidikan: untuk SMA/SMK menjadi kewenangan pemerintah provinsi, sedangkan SD dan SMP menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
"Relokasi sekolah adalah langkah penting untuk menjamin keselamatan siswa dan kelangsungan pendidikan di masa depan," ungkap Abdul Mu’ti.
Sistem Pembelajaran Sementara dan Data Kerusakan
Untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran, pemerintah daerah diberi kewenangan penuh dalam menyusun metode belajar pascabencana.
Berbagai sistem diterapkan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah, termasuk sistem shift dan pembelajaran daring.
"Tidak ada satu aturan nasional yang berlaku seragam karena kondisi lapangan sangat beragam," ia mengungkapkan.
Hingga 1 Desember 2025, tercatat total 1.009 sekolah terdampak di tiga provinsi:
Aceh: 310 sekolah (terdiri dari 57 PAUD, 91 SD, 55 SMP, 65 SMA, 34 SMK, 1 PKBM, dan 7 SLB)
Sumatera Utara: 385 sekolah (76 PAUD, 199 SD, 92 SMP, 11 SMA, 6 SMK, dan 1 SLB)
Sumatera Barat: 314 sekolah (51 PAUD, 63 SD, 71 SMP, 20 SMA, 1 SMK, dan 8 SLB)
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa proses pembelajaran akan tetap berjalan dengan penyesuaian yang dibutuhkan, dan relokasi sekolah akan menjadi prioritas demi keamanan dan keberlanjutan pendidikan di wilayah-wilayah terdampak.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Gerry Eka








