Pantau - Liga Muslim Dunia (MWL) untuk pertama kalinya mengadakan Kompetisi Internasional Hafalan Al-Qur’an Albasira khusus untuk tunanetra, yang diselenggarakan di Jakarta pada 3–7 Desember 2025. Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara.
Tujuan dan Makna Kompetisi
Direktur Jenderal urusan Al-Iqra MWL, Khalid bin Hasan Abdul Kafi, menyampaikan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan kepercayaan diri para peserta tunanetra.
- Menonjolkan peran aktif mereka dalam menghafal Al-Qur’an.
- Menghormati kemampuan luar biasa mereka dalam menghafal kitabullah.
- Menginvestasikan kemampuan mental peserta dalam penguasaan Al-Qur’an.
Kategori yang Dilombakan
Kompetisi ini memiliki lima kategori lomba, yaitu:
- Hafalan 30 juz beserta matan al-jazariyyah.
- Hafalan 30 juz kategori putra.
- Hafalan 30 juz kategori putri.
- Hafalan 20 juz.
- Hafalan 10 juz.
Penghargaan dan Aksesibilitas
Para peserta terbaik mendapatkan penghargaan atas kemampuan luar biasa mereka dalam hafalan, pembacaan, dan tajwid Al-Qur’an.
Sebagai bentuk dukungan terhadap aksesibilitas, MWL juga membagikan 300 mushaf Braille elektronik generasi terbaru kepada peserta dan lembaga terkait. Teknologi ini diharapkan dapat memperluas akses tunanetra terhadap pembelajaran Al-Qur’an di seluruh dunia.
Apresiasi kepada Pemerintah Indonesia
Khalid bin Hasan Abdul Kafi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas kerja sama dalam penyelenggaraan kompetisi ini, serta mengucapkan terima kasih kepada Republik Indonesia dan Kementerian Agama.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menambahkan bahwa kompetisi ini bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, menjadikannya momentum penting dalam memperluas ruang partisipasi inklusif bagi penyandang disabilitas netra dalam pengembangan ilmu Al-Qur’an di dunia.
Tokoh-Tokoh yang Hadir
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:
- Sekjen MWL sekaligus Ketua Organisasi Ulama Muslim, Syekh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa.
- Ketua MPR RI, Ahmad Muzani.
- Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.
Kompetisi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kontribusi Indonesia dalam memajukan syiar Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
