
Pantau - Banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menyebabkan kerusakan luas pada permukiman, infrastruktur, serta layanan dasar, termasuk puluhan jembatan yang runtuh dan terganggunya pasokan listrik dan komunikasi.
Dampak Banjir dan Kondisi Kesehatan Warga
Kementerian Kesehatan melaporkan sekitar 847 ribu pengungsi di tiga provinsi, dengan Aceh menjadi wilayah terdampak terbesar mencapai 788 ribu orang karena banyaknya akses jembatan yang terputus.
Hilangnya listrik dan keterbatasan bahan bakar membuat layanan kesehatan terhambat.
Sebanyak 31 rumah sakit dan 156 puskesmas dilaporkan terdampak akibat banjir.
Sejumlah penyakit pascabanjir muncul di tengah pengungsian, termasuk demam, batuk pilek, penyakit kulit, dan diare.
Ikatan Dokter Anak Indonesia menyatakan infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA mendominasi kasus pada anak-anak selama masa krisis.
Pemerintah mengirim obat-obatan, alat kesehatan, dan memastikan fasilitas penting seperti bank darah tetap beroperasi melalui kerja sama dengan Pertamina.
Presiden Prabowo Subianto meminta dokter magang dikerahkan membantu penanganan di Sumatera.
Kementerian Kesehatan menindaklanjuti dengan mengirim dokter magang, dokter spesialis, serta meminta dukungan dokter dari Kementerian Pertahanan untuk pembimbingan.
Upaya Pemerintah Pulihkan Layanan, Infrastruktur, dan Bantuan Pangan
Pemerintah memastikan kelancaran komunikasi dengan penggunaan layanan Starlink.
Pihak penyedia disebut menggratiskan biaya penggunaan setelah muncul dugaan kabar pungutan liar terhadap penyintas banjir.
Puluhan ribu ton bantuan telah dikirim ke wilayah terdampak sesuai laporan kementerian dan lembaga terkait.
Presiden Prabowo memerintahkan kementerian dan lembaga menyiapkan Dana Siap Pakai dalam APBN apabila diperlukan untuk penanganan dampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pemerintah daerah turut memberikan dukungan, termasuk Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang menyalurkan bantuan senilai Rp1,5 miliar.
Palang Merah Indonesia mengirim 1.070 kantong darah sejak 29 November 2025 untuk memenuhi kebutuhan korban dengan kondisi anemia, perdarahan, komplikasi melahirkan, kecelakaan, dan tindakan operasi.
Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa pemerintah sedang membahas percepatan pemulihan infrastruktur meliputi akses jalan, jembatan, dan jaringan listrik.
Penelusuran Penyebab Bencana dan Audit Lingkungan
Pemerintah menelusuri penyebab bencana dengan melakukan verifikasi di lapangan.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta penghentian sementara aktivitas perusahaan yang beroperasi di Daerah Aliran Sungai Batang Toru untuk keperluan audit lingkungan.
Langkah tersebut mencakup perusahaan sawit, tambang, dan pembangkit listrik yang berada di kawasan hulu DAS Batang Toru dan Garoga.
Audit dilakukan untuk menilai kontribusi aktivitas usaha terhadap risiko banjir dan longsor serta memastikan kepatuhan terhadap standar perlindungan lingkungan hidup.
- Penulis :
- Aditya Yohan








