Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tim Gabungan Masih Cari 67 Korban Hilang Akibat Banjir Bandang di Agam, 157 Orang Ditemukan Meninggal

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Tim Gabungan Masih Cari 67 Korban Hilang Akibat Banjir Bandang di Agam, 157 Orang Ditemukan Meninggal
Foto: Alat berat sedang mencari korban yang masih dinyatakan hilang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam (sumber: ANTARA/Yusrizal)

Pantau - Tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), dan relawan masih terus melakukan pencarian terhadap 67 orang yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Proses Pencarian Terus Dilakukan Meski Terkendala Cuaca dan Akses

Kapolres Agam, AKBP Muari, mengungkapkan bahwa proses pencarian dilakukan di beberapa titik material banjir bandang serta sepanjang aliran Sungai Batang Nanggang.

"Pencarian difokuskan di titik-titik yang diperkirakan menjadi tempat korban tertimbun, terutama di sepanjang sungai dan tumpukan material," ungkapnya.

Sebanyak 18 unit alat berat jenis ekskavator dikerahkan untuk membersihkan material berupa tanah dan tumpukan kayu yang menimbun rumah warga.

Sampai saat ini, tim gabungan telah menemukan 157 korban dalam kondisi meninggal dunia di Kecamatan Palembayan.

Meski proses pencarian berjalan lancar, sebelumnya sempat terkendala oleh tingginya jumlah pengunjung dan wisatawan bencana yang datang ke lokasi untuk merekam video dan melakukan live streaming di media sosial.

"Situasi ini menyebabkan kemacetan panjang dan menghambat pergerakan alat berat serta mobil damtruk," jelas Muari.

Untuk mengatasi hal tersebut, akses jalan menuju lokasi kini telah ditutup guna mengurangi lalu lintas kendaraan yang tidak berkepentingan.

Hujan Deras Hambat Evakuasi, Armada Masih Terbatas di Beberapa Titik

Curah hujan tinggi yang terjadi pada tanggal 8 hingga 9 Desember 2025, khususnya pada siang hingga sore hari, membuat proses pencarian dan pembersihan material sempat dihentikan demi keselamatan petugas.

Saat hujan turun, seluruh aktivitas evakuasi dihentikan karena risiko longsor susulan dan arus air yang deras.

Meski jumlah ekskavator telah mencukupi, kebutuhan akan mobil damtruk masih belum terpenuhi secara merata.

Saat ini baru tersedia 20 unit mobil damtruk yang digunakan di wilayah Nagari Salareh Aia, sementara wilayah Salareh Aia Timur belum mendapat dukungan armada tersebut.

Kondisi ini membuat proses pembuangan material menjadi terhambat di beberapa titik terdampak.

Pencarian dan evakuasi akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan dan jalur evakuasi dinyatakan aman.

Penulis :
Arian Mesa

Terpopuler