Pantau.com - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati lagi-lagi dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nicke akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam perkara mantan Dirut PT PLN Sofyan Basir terkait suap proyek PLTU Riau-1.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pemanggilan hari ini merupakan jadwal ulang dari agenda pemeriksaan Nicke yang seharusnya dilakukan pada 27 Mei 2019. Hari itu Nicke mangkir dengan alasan masih melakukan tugas di luar negeri.
Baca juga: Dirut Pertamina Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang di Luar Negeri
"Hari ini dijadwal ulang pemeriksaan Nicke Widyawati sebagai saksi untuk tersangka SB," kata Febri kepada wartawan, Senin (10/6/2019).
"Sebelumnya dalam jadwal pemeriksaan 27 Mei, saksi mengirimkan surat tidak dapat hadir karena sedang berada di LN," lanjutnya.
Dalam kasus ini, Nicke telah beberapa kali diperiksa sebagai saksi. Terakhir Nicke jalani pemeriksaan di KPK pada 2 Mei 2019 lalu. Saat itu Nicke mengaku ditanya mengenai posisinya saat masih menjadi Direktur pengadaan strategis 1 PT PLN juga Direktur Perencanaan Korporat PLN.
Keterlibatan Nicke dalam proyek PLTU Riau-1 pernah diungkapkan oleh Eni Saragih. Menurut Eni, Nicke Widyawati memiliki banyak peran dalam proses pembahasan proyek tersebut.
Mantan anggota Komisi VII DPR itu mengatakan saat proyek itu sedang dalam pembahasan di DPR, Nicke masih menjabat sebagai Direktur Perencanaan Korporat PLN.
Baca juga: Jadi Saksi Sofyan Basir, Nicke Widyawati Ditanyai Soal Posisi di PLN
"Banyak, deh (peran Nicke). Satu, satu, banyak banget. Waktu itu kan bu Nicke memang sebagai direktur PLN," ungkap Eni usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 27 September 2018.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
