Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Satu Bulan Perluasan Ganjil-Genap Diklaim Turunkan Udara Kotor di Jakarta

Oleh Bagaskara Isdiansyah
SHARE   :

Satu Bulan Perluasan Ganjil-Genap Diklaim Turunkan Udara Kotor di Jakarta

Pantau.com - Terhitung sejak 9 September 2019 sudah satu bulan lebih hingga hari ini aturan perluasan pembatasan mobil berdasarkan plat nomor ganjil dan genap diterapkan. Aturan tersebut, ternyata diklaim Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membuat udara kotor di DKI Jakarta berkurang.

"Alhamdulillah meningkat, kualitas udaranya membaik ya tingkat kekotorannya berkurang," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Andono Warih di Balai Kota Jakarta, Senin (14/10/2019).

Baca Juga: Gage Diklaim Perbaiki Kualitas Udara tapi Jakarta Masih Jawara Polusi Dunia

Andono mengungkapkan, adapun perbaikan kualitas udara diukur dari menurunnya konsentrasi polutan jenis PM 2,5 berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup di berbagai lokasi.

Andono menjelaskan bahwa pemantauan itu dilakukan di Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) Bundaran Hotel Indonesia (HI), SPKU Kelapa Gading dan alat pemantau kualitas udara mobile yang ditempatkan di Jalan Suryopranoto yang diterapkan kebijakan ganjil genap.

"Pantauan kami di beberapa titik, pengurangan tingkat kekotoran udara itu bisa sampai 20 persen diukur dari PM 2,5-nya. Tapi ada juga yang 11 persen," ungkapnya.

Dinas Lingkungan Hidup mencatat peningkatan kualitas udara pernah mencapai 34,58 persen berdasarkan hasil pemantauan SPKU Kelapa Gading pada pekan keempat sejak diberlakukan perluasan ganjil genap (30 September-4 Oktober).

Angka itu dihitung berdasarkan penurunan konsentrasi PM 2,5 dari 64,38 mikrogram per meter kubik (µg/m3) menjadi 42,11 mikrogram per meter kubik.

Namun pada pekan yang sama, berdasarkan hasil pemantauan SPKU Bundaran HI, kualitas udara hanya meningkat 6,31 persen. Konsentrasi PM 2,5 menurun dari 65,98 mikrogram per meter kubik menjadi 62,34 mikrogram per meter kubik.

Peningkatan kualitas udara disebut tak signifikan karena aturan ganjil genap sempat dihentikan imbas dari aksi unjuk rasa di sekitar Kompleks Parlemen Senayan dan adanya pembangunan trotoar di sekitar Bundaran HI yang meningkatkan konsentrasi PM 2,5.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas aturan ganjil genap sejak 9 September 2019 yang diberlakukan di 25 ruas jalan.

Baca Juga: Dishub DKI Klaim Perluasan Ganjil Genap Bantu Perbaiki Kualitas Udara

Aturan ini berlaku pada Senin-Jumat pukul 08.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB. Aturan tersebut tidak berlaku pada Sabtu, Minggu dan hari libur nasional.

Perluasan penerapan aturan ganjil genap itu diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap.

Penulis :
Bagaskara Isdiansyah