
Pantau.com - Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD RI meminta Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membebaskan mahasiswa Papua yang ditahan pascakejadian rasisme di Surabaya.
Hal itu disampaikan Pansus Papua DPD RI dalam pertemuannya dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Baca juga: Mahfud MD Sebut Veronica Koman Adalah WNI yang Ingkar Janji
Ketua Pansus Papua, Filep Wamafma, mengatakan, pihaknya meminta kepada Mahfud untuk membebaskan para mahasiswa Papua yang ditahan. Menurut Filep, para mahasiswa seharusnya dibina dan tak perlu ditahan.
"Tadi kami sampaikan ke Pak Menko Polhukam untuk sesegara mungkin mengambil langkah cepat untuk membebaskan seluruh mahasiswa Papua, karena sesungguhnya mahasiswa Papua yang perlu dibina dan diselamatkan dari pada pikiran politik," katanya.
Menurutnya, ada sejumlah mahasiswa Papua yang masih ditahan. Mahasiswa Papua yang ditahan tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. "Untuk sementara enam orang di Jakarta, sementara di daerah lain itu ada di Papua, Papua Barat, di Mako Brimob, dan yang dipindahkan dari Papua ke Kalimantan sekitar 13 orang. Di Manokwari, di Jayapura, bahkan masih ada yang DPO," ungkapnya.
Ia menyebut, Mahfud akan menindaklanjuti permintaan pansus dan akan berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait.
"Beliau (Mahfud) akan ambil respon secepatnya, bila perlu sebelum 1 Desember dapat dibebaskan," kata Filep yang didampingi oleh anggota DPD lainnya Nono Sampono dan Yorrys Raweyai.
Filep juga meminta pemerintah untuk membuka ruang dialog dengan kelompok separatis di Papua. "Tadi kami sampaikan kepada Pak Menko Polhukam untuk pendekatan dialog. Pemerintah harus membuka diri dan DPD menyarankan membuka diri untuk berdialog dengan kelompok-kelompok yang berseberangan sekalipun itu dalam rangka untuk membangun satu komunikasi yang lebih jauh ke depan dan Pak Menko sangat sepakat dengan kita," tuturnya.
Baca juga: Mahfud Bahas Penanggulangan Terorisme saat Bertemu Dubes Jepang
Meski menyarankan untuk membuka dialog dengan kelompok separatis, Filep belum menjelaskan secara rinci dialog seperti apa. Namun dia mengatakan Pansus akan menyentuh subtansi pendekatan ke kelompok separatis di Papua.
"Saya pikir mekanismenya akan diatur seperti apa dialognya tapi yang jelas bahwa Pansus akan menyentuh substansi itu untuk lebih dekat kepada kelompok-kelompok yang beda pandangan dengan NKRI. Kita akan penuhi diskusi," tandasnya.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah