Pantau - Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi menyoroti salah satu poin penting yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan, Jumat (16/8/2024).
Hal itu terkait tantangan menjaga toleransi dan harmoni di tengah keberagaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia.
Aboe Bakar menekankan bahwa apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi perlu mendapat perhatian khusus, terutama dalam konteks polemik pelarangan penggunaan jilbab bagi anggota Paskibraka.
"Hal ini sangat relevan dengan situasi saat ini, di mana masih ada polemik terkait pelarangan penggunaan jilbab untuk pasukan pengibar bendera," ujar Aboe dalam keterangan tertulisnya.
Aboe menegaskan, penggunaan hijab merupakan hak konstitusional yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam Pasal 29 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menjamin kemerdekaan setiap warga negara untuk memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing.
"Larangan terhadap penggunaan jilbab oleh seorang Muslimah tidak hanya melanggar konstitusi, tetapi juga melanggar hak asasi manusia yang dijamin oleh hukum Indonesia," tambahnya.
Ia berharap agar pesan Presiden Jokowi dalam pidatonya dapat dijadikan pedoman oleh seluruh jajaran pemerintahan.
“Dengan demikian, toleransi dan harmoni di tengah keragaman dapat terus terjaga dengan baik, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diamanatkan oleh konstitusi,” tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
