Pantau - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menindaklanjuti kasus keracunan pangan yang terkait dengan produk latiao, makanan ringan asal Tiongkok, dengan mengamankan 76.420 kemasan dari 33 toko di berbagai wilayah. Langkah ini dilakukan setelah beberapa daerah melaporkan kasus keracunan yang dikaitkan dengan konsumsi latiao.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan di 341 lokasi yang mencakup ritel, distributor, dan kantin sekolah. Dari total produk yang diperiksa, 49 di antaranya langsung dimusnahkan karena ditemukan kedaluwarsa atau tidak memiliki izin edar. Pemeriksaan laboratorium pada sampel menunjukkan adanya bakteri Bacillus cereus, yang dapat menyebabkan keracunan.
“Kami menemukan bakteri yang dapat menimbulkan dampak buruk pada sistem saraf dan metabolisme, seperti kerusakan pada sistem hati,” ujar Taruna.Menurutnya, latiao semula dikategorikan sebagai produk pangan risiko rendah, namun hasil temuan terbaru mengungkap bahwa produk ini memiliki risiko tinggi dalam penanganan dan penyimpanan.
Baca Juga:
Ramai Pegiat Medsos Uji Laboratorium Skincare, Surya Hutama: BPOM Harus Ambil Sikap
BPOM juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mengendalikan penjualan produk ini di platform daring. Langkah tambahan berupa penarikan dan pemusnahan produk secara menyeluruh tengah dilaksanakan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Kasus keracunan latiao ini dilaporkan terjadi di tujuh wilayah, termasuk Lampung, Sukabumi, dan Pamekasan. BPOM mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap pangan kemasan dan menghindari konsumsi latiao hingga ada kepastian keamanan produk tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
- Editor :
- Ahmad Ryansyah
