Pantau - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, mengungkap soal penyebab banjir luapan air laut (rob) yang terjadi di pesisir Jakarta Utara (Jakut). Katanya, bencana tersebut karena faktor alam dan pengerjaan tanggul belum tuntas.
"Jam 10-11 (malam) pasang, kemarin-kemarin pas pasang ditunjang dengan bulan purnama. Kemudian kan malamnya surut, paginya surut lagi tapi kemudian sekitar jam 10-11 ada pasang lagi," kata Teguh, Senin (18/11/2024).
Lebih lanjut, titik banjir masih berada di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, pihaknya terus berkomunikasi dengan Pemkot Jakut serta Dinas Sumber Daya Air (SDA) dalam menangani peristiwa tersebut.
Di sisi lain, fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru berpotensi naiknya tinggi air laut hingga meyebabkan banjir rob. Adapun banjir berada di sejumlah titik yakni 5 RT dan 3 ruas jalan, berikut rinciannya:
- Di Kelurahan Pluit, ada sebanyak 3 RT yang mengalami banjir rob dengan ketinggian 20 cm sampai 48 cm
- Di Kelurahan Marunda, 2 RT tergenang banjir rob setinggi 10 cm
- Jalan RE Martadinata (Depan JIS) Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakut, dengan ketinggian banjir 20 cm
- Jalan Hiu Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakut yang ketinggiannya 15 cm
- Jalan Cumi Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, setinggi
10 cm
Atas terjadinya banjir rob, Teguh pun akan melakukan pengecekan ke lokasi untuk mencari solusi dalam menangani bencana ini, dan tentunya bakal bertanya kepada Sekda Jakarta.
"Nanti saya akan cek. Karena ada tanggul pantai sekitar itu belum tuntas dan kira-kira solusinya apa. (Peninjauan) nggak tertutup tapi memang yang ada hal-hal yang sifatnya harus segera terangkat," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspadai Hujan Lebat dan Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Hari Ini
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris
