Pantau - Seorang anak jalanan berusia 12 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah menenggak alkohol 70% yang dioplos dengan minuman berenergi di Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat (Jabar).
Kejadian bermula pada Selasa (11/2) enam anak jalanan tersebut berangkat dari Pagelaran menuju Kecamatan Sindangbarang. Setibanya di Alun-alun Sindangbarang, korban bersama lima temannya membeli alkohol 70% yang diperuntukkan obat luka di salah satu apotek.
"Mereka bolak-balik ke apotek membeli alkohol antiseptik 70 persen. Total mereka membeli 7 botol alkohol," ujar Kapolsek Sindangbarang, AKP Dadang Rustandi, Kamis (13/2/2025).
Enam anak jalanan tersebut meracik alkohol itu menjadi miras oplosan dengan menambahkan air mineral dan minuman berenergi. Mereka kemudian menenggak minuman oplosan tersebut lalu beristirahat karena merasa lemas.
"Mereka kemudian meminum oplosan racikan sendiri. Setelah minuman racikan itu habis, kemudian mereka beristirahat di dekat jembatan di Sindangbarang karena merasa mual dan lemas," jelasnya.
Lalu pada Rabu (12/2) siang, lima anak jalanan tersebut terbangun dan hendak mengamen untuk mencari uang. Namun satu rekannya yakni A yang berusia 12 tahun masih terkapar lemas dan mual hingga tak sadarkan diri.
"Korban A ini yang berusia 12 tahun berusaha dibangunkan tapi tak kunjung sadar. Keterangan dari lima temannya, korban terlihat masih lemas dan mual karena menenggak oplosan racikan sendiri tersebut," kata Dadang.
Hingga Rabu malam, kelima temannya kembali berusaha membangunkan A. Namun, mereka terkejut saat menyadari bahwa A sudah tidak bernyawa. "Saat dibangunkan kedua kalinya pada malam hari, ternyata korban yang masih berusia 12 tahun ini sudah meninggal. Kelima temannya pun langsung melapor dan petugas pun membawa korban A ke puskesmas," ungkapnya.
Baca juga: Bertambah, Korban Tewas Miras Oplosan di Cianjur jadi 9 Orang
Dadang menjelaskan bahwa kelima teman korban yakni AF (20), RI (20), MF (19), EG (26), dan AR (29) telah dimintai keterangan. Selain itu, mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan guna memastikan kondisi fisik mereka setelah mengonsumsi miras oplosan.
"Kami usaha mintai keterangan dan kami dorong untuk dicek kesehatannya agar tidak ada korban jiwa lainnya. Kami tegaskan jika mereka bukan warga Sindangbarang, tetapi anak jalanan atau anak punk yang singgah di sini," kata dia.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sindangbarang Nanang Priatna, mengatakan untuk korban tewas akibat miras racikan sendiri sudah dibawa ke RSUD Sayang, sedangkan lima korban lainnya tengah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan.
"Untuk A (12) sudah dalam keadaan meninggal saat dibawa ke puskesmas. Dan, langsung dibawa lagi ke rumah sakit. Sedangkan yang lima orang sedang kami cek, kalau memang diperlukan penanganan medis akan kami rawat di puskesmas," ujar Nanang.
Baca juga: 8 Orang di Cianjur Tewas usai Tenggak Miras Oplosan
- Penulis :
- Laury Kaniasti
