Pantau - Pemecatan Shin Tae Yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI terus menuai perhatian, termasuk dari media Korea Selatan.
Best Eleven, salah satu media olahraga ternama di Korea menyoroti kasus ini dengan artikel berjudul “Akhir dari Sebuah Pemecatan dan Pengkhianatan, Kisah Tiga Bulan Terakhir Melacak Shin Tae Yong di Lokasi.”
Artikel yang ditulis oleh Kim Tae Seok memaparkan tiga momen kunci yang dinilai menjadi tanda-tanda sebelum pemecatan Shin Tae Yong.
Pertama, rumor mengenai komunikasi yang buruk antara Shin dan beberapa pemain naturalisasi saat laga tandang melawan China. Kondisi ini memunculkan klaim bahwa pelatih Eropa lebih mampu menangani pemain naturalisasi asal Eropa.
Kedua, insiden saat Indonesia kalah telak 0-4 dari Jepang. Best Eleven menyoroti pencoretan Eliano Reijnders dari daftar pemain dan kehadiran Ketua Umum PSSI Erick Thohir di ruang ganti setelah pertandingan.
Baca Juga: Bela Erick Thohir, Eks Ketum PSSI Bilang Pemecatan STY Sudah Melalui Pertimbangan Matang
Kehadiran Erick dinilai tidak wajar dan memicu spekulasi media lokal mengenai kemungkinan pergantian pelatih, terutama jika Indonesia kalah dari Arab Saudi. Namun, kemenangan 2-0 atas Arab Saudi berkat dua gol Marselino Ferdinan sempat memperbaiki suasana.
Ketiga, perubahan sikap PSSI di Piala AFF 2024. Awalnya, federasi mendukung keputusan Shin untuk membawa pemain U-22, tetapi kemudian memberikan evaluasi negatif setelah Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup.
Situasi ini dianggap absurd, dan kritik pun muncul, termasuk dari Shin Jae Won, putra Shin Tae Yong, yang menyampaikan kekecewaannya di media sosial.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari PSSI terkait artikel tersebut, tetapi polemik ini semakin menambah warna dalam perjalanan karier Shin Tae Yong di sepak bola Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Khalied Malvino
