Pantau - Sergio Conceicao merasa AC Milan terpengaruh oleh protes penggemar setelah kalah dari Lazio, yang membuat mereka berada di posisi kesembilan klasemen Liga Italia.
"Ini pertama kalinya saya mengalami hal ini dalam karier saya," ungkap Sergio Conceicao yang menukangi AC Milan setelah kepergian Paulo Fonseca, akhir Desember 2024.
Rossoneri--julukan AC Milan--sudah menjadi sasaran hinaan dari penggemar sendiri sepanjang pertandingan. Tribun penonton Curva Sud dibiarkan kosong selama 15 menit pertama sebagai bentuk protes.
Baca juga:
Permalukan AC Milan, Lazio Ramaikan Persaingan Zona Liga Champions di Liga Italia
Situasi setelah laga dimulai, bertambah buruk bagi AC Milan. Mattia Zaccagni telah membawa Lazio unggul di San Siro, Samuel Chukwueze menyundul bola untuk menyamakan kedudukan di akhir pertandingan, meskipun Strahinja Pavlovic mendapat kartu merah. Namun di menit ke-98, Pedro mengonversi penalti yang diberikan karena pelanggaran Mike Maignan terhadap Gustav Isaksen.
Ini adalah kekalahan ketiga AC Milan berturut-turut di Serie A Liga Italia. Berada di posisi sembilan klasemen sementara, bukan hal yang menggembirakan.
“Ini bukan momen yang mudah, kami tahu itu. Para pemain merasakan apa yang ada di sekitar klub. Hanya ada satu menatap ke depan, bekerja keras, memiliki kebanggaan atas warna yang kita bela dan memberikan kemampuan maksimal setiap hari untuk mengubah situasi ini,” kata Conceicao.
Baca juga:
“Saya tidak suka membicarakan nasib buruk, tetapi ada juga insiden yang terus terjadi dan berdampak negatif bagi kami, menentukan bagi lawan.”
Conceicao juga mengakui, protes pendukung berdampak pada performa AC Milan. “Pada akhirnya, kita berbicara tentang hal yang sama. Kami hanya punya sedikit waktu untuk mempersiapkan diri, kami berbicara tentang atmosfer di sekitar kami, dan ini adalah pertama kalinya saya mengalami hal ini dalam karier saya. Saya adalah seorang pemain, saya tahu ketika seperti ini, sepatu Anda terasa seperti terbakar. Jika dribel atau umpan tidak berhasil, atau Anda tertinggal, itu lebih menyakitkan,” ungkap Conceicao.
“Saya melihat karakter yang hebat dan keinginan untuk membalikkan keadaan, kami berhasil menyamakan kedudukan menjadi 10 orang dan memiliki peluang untuk menang hingga penalti di menit-menit akhir. Para pemain memberi saya respons positif dalam latihan, mereka percaya pada apa yang kami lakukan, tetapi situasinya sulit sejak awal musim,"jelas Conceicao lagi.
Baca juga:
Eksperimen AC Milan di Lawatan ke Bologna, Pasang Fantastic Four
“Saya tidak punya banyak waktu untuk mengerjakan masalah taktis atau kebugaran, karena kami memainkan pertandingan yang menentukan setiap tiga hari, dan saya baru tiba beberapa bulan yang lalu.”
- Penulis :
- Agus Triwibowo
- Editor :
- Agus Triwibowo
