
Pantau.com - Tim nasional (Timnas) Indonesia akhirnya memiliki perwakilan untuk cabang olahraga (cabor) modern pentathlon di Asian Games 2018.
Namun, Indonesia bisa dikatakan sangat tertinggal dalam melakukan persiapan menuju pesta olahraga terbesar di Asia tersebut. Pelatnas untuk modern pentathlon baru berjalan pada awal Februari 2018.
Baca Juga: Sepak Takraw Usung Target Emas di Asian Games 2018
Modern pentathlon sendiri sebenarnya bukan olahraga baru. Gabungan dari lima disiplin seperti lari, renang, anggar, menembak, serta berkuda ini sudah terkenal di negara-negara lain.
“Karena dari tahun-tahun lalu kami sudah minta masuk di pelatnas, tapi kan belum disetujui. Baru jalan pelatnas Februari awal. Tapi akan kami usahakan agar mereka (para atlet) bisa berkompetisi dengan baik,” ujar salah satu pelatih modern pentathlon, Silvia Kristina saat ditemui Pantau.com di Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Silvia yang khusus melatih disiplin anggar melanjutkan, modern pentathlon sebenarnya olahraga yang sangat berat. Pasalnya, setiap atlet harus menjalani lima disiplin dalam satu waktu.
Baca Juga: JK Optimis Indonesia Capai Target 10 Besar Asian Games 2018
“Jadi satu hari selesai. Misalkan habis renang selesai, dia (atlet) ke anggar. Habis anggar selesai, mereka berkuda. Sebelum mereka berkuda, mereka harus melewati dari anggar yang namanya bonus round. Mereka diberi satu poin kemudian siapa yang memang, dia bisa milih kuda yang mana,” tambahnya.
Saat ini ada enam atlet (masing-masing tiga putra dan putri) yang mengikuti pelatnas modern pentathlon di SKO Ragunan. Nantinya, dipilih masing-masing dua atlet yang akan turun di nomor pertandingan putra-putri.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta