Pantau.com - Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum pada turnamen ASEAN School Games (ASG) 2019, yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah. Ajang level pelajar ini sukses diselenggarakan dengan baik dan bisa dibilang berhasil.
Keberhasilan itu secara keseluruhan diakui oleh Chairman of Technical Committee of ASEAN Schools Sports Council (ASSC), Ong Kim Soon, mengapresiasi Indonesia telah memberikan yang terbaik terhadap penyelenggaraan ASG 2019.
Seperti diketahui Indonesia sebelumnya pernah menjadi tuan rumah ASG di Surabaya, pada tahun 2012, setelah itu kembali dipercaya jadi tuang rumah, turnamen ini bisa dibilang banyak peningkatan untuk penyelenggaraan.
“Terima kasih Indonesia telah menyelenggarakan ASEAN Schools Games. Sejauh ini, semua dikerjakan dengan sangat baik, mulai dari sisi teknis penyelenggaraan sampai venue, semua dipersiapkan dengan baik. Disamping memang ada tantangan, seperti ada atlet-atlet dari beberapa negara yang tidak bisa tiba tepat waktu, tapi Indonesia bisa membuat penyesuaian bagi mereka, seperti penyesuaian jadwal,” ujar Ong Kim Soon, seperti rilis yang diterima Pantau.com, Rabu (24/7/2019).
Baca juga: Indonesia Targetkan Juara di ASEAN School Games 2019
Bukan hanya itu, Ong mengakui saat ini sudah banyak ajang multievent internasional, tapi dengan adanya kelas multievent junior ini, dikira akan sangat menbantu. Ia mengungkapkan kalau ajang ASEAN School Games memang tepat dan sangat mengapresiasi tuan rumah Indonesia.
“Saya kira Indonesia fantastis. Sampai sejauh ini, sudah ada 11 kali penyelenggaraan ASEAN Schools Games, dan ini adalah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah, jadi secara keseluruhan ada peningkatan standar. Tidak hanya dari segi profesionalitas, tapi juga dari sisi semangat dan bagaimana anak-anak berinteraksi satu sama lain, ini bagus sekali. Jadi standar penyelenggaraan semakin membaik. Kami sangat mengapresiasi itu,” tambah Ong.
ASEAN Schools Games adalah multi event olahraga tahunan untuk atlet pelajar sekolah menengah di negara-negara anggota ASEAN dan diselenggarakan di bawah wewenang ASSC. Selain kompetisi di bidang olahraga, yang tak kalah pentingnya adalah penanaman nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan persahabatan bagi para atlet pelajar di ASEAN, dan secara lebih luas bagi anak-anak muda di ASEAN.
“Kompetisi ini menyediakan dimensi tambahan bagi anak-anak untuk bersama-sama memahami sejarah dan budaya dari masing-masing negara. Dan saya rasa ini adalah kunci dari penyelenggaraan ASG dibandingkan dengan kompetisi olahraga bagi pelajar lainnya, yaitu kita mengajak anak-anak, para atlet pelajar, untuk bersama-sama memperkuat gagasan Solidaritas ASEAN. Sehingga nanti anak-anak muda kita akan tumbuh dengan memiliki pemahaman bahwa disamping negara mereka yang sangat mereka cintai dan mereka bela, ada Komunitas ASEAN yang lebih besar, kita akan saling mendukung dan menguatkan,” tuntasnya.
Sekadar informasi, secara total, tuan rumah meraup 43 emas, 34 perak dan 25 perunggu, unggul dengan selisih sepuluh emas dari Thailand yang berada di urutan kedua dengan 33 emas, 31 perak dan 35 perunggu, disusul Malaysia (18-25-34).
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
