Pantau - Ban tubeless sudah dirancang khusus dengan material yang lebih solid dan memiliki lapisan pada bagian dalam ban. Sehingga ketika tidak ada angin, ban tubeless masih bisa berfungsi dengan run flat tyre-nya.
Berdasarkan data yang dihimpun Pantau.com dari berbagai sumber, ketika ban tubeless ditambah ban dalam lagi, ban akan memiliki volume yang lebih berat.
Hal ini bisa berbahaya jika motor dipacu lebih dari 100 km/jam, karena kondisi ban yang berat ini akan mengalami gesekan antara ban dalam dan ban tubeless.
Jadi, sebenarnya tidak disarankan untuk menambahkan ban dalam pada ban tubeless karena dapat mengurangi performa dan keamanan ban tubeless tersebut.
Dalam hal ketahanan terhadap kebocoran, ban tubeless tanpa ban dalam jauh lebih baik dan lebih aman. Ban tubeless menggunakan lapisan fluid sealant yang mempertahankan kerapatan ban, sehingga ketika terjadi kebocoran, material ini akan merapat dan mencegah kebocoran lebih lanjut.
Sementara itu, ban biasa menggunakan ban dalam atau inner tube, yang lebih rentan terhadap kebocoran. Jadi, secara umum, ban tubeless tanpa ban dalam lebih tahan bocor dibandingkan dengan ban tubeless yang menggunakan ban dalam.
Dalam beberapa kasus, penggunaan ban dalam pada ban tubeless dilakukan ketika ban tubeless sudah pernah bocor beberapa kali, tetapi pengguna motornya tidak ingin mengganti ban baru karena alur atau corak kembang ban masih cukup bagus.
Namun, pemakaian ban dalam pada ban tubeless saat terjadi kebocoran ini sebenarnya tidak disarankan karena dapat mengurangi keamanan dan performa ban tubeless.
Jadi, secara keseluruhan, tidak disarankan untuk menambahkan ban dalam pada ban tubeless karena dapat mengurangi performa, keamanan, dan ketahanan terhadap kebocoran ban tubeless tersebut.
- Penulis :
- Sofian Faiq
