Meski Jakarta kini tak lagi menjadi ibu kota, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) mengaku tetap optimis menajalankan sekaligus mengembangkan bisnis yang mereka lakoni saat ini.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) mengaku tetap optimis menajalankan sekaligus mengembangkan bisnis yang mereka lakoni saat ini.
Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Selatan, Muhammad Assad mengatakan, Jakarta tetap memiliki potensi besar menjadi global city meski tak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
Assad menuturkan Jakarta dipastikan tetap menjadi pilar sekaligus motor perekonomian nasional, meski ibu kota pindah ke Nusantara di Kalimantan Timur.
Assad menuturkan jika aglomerasi Jabodetabekjur telah menyumbang kontribusi ekonomi nasional menjadi 23,8 persen.
Assad mengatakan pengusaha khususnya HIPMI Jaya, diharapkan memiliki jiwa dan mental, serta semangat dan kepribadian sebagai pengusaha pejuang-pejuang pengusaha.
Assad menilai sejarah pasang surut perjuangan Derana menjadi pengusaha sukses saat ini.
Assad menyebutkan kepemimpinan Derana diharapkan dapat memberikan solusi yang inovatif dan efektif dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terus berkembang.
Assad menyebutkan hal tersebut membuat koleganya ini memiliki pemahaman yang mendalam mengenai tantangan perekonomian yang dihadapi oleh para pengusaha muda dan pelaku bisnis di Jakarta.
Assad mengaku mengetahui perjuangan Derana yang ‘tidak ada ada matinya’, merangkak dari bawah, konsisten berjuang hingga menjadi pengusaha sukses.
Sehingga dara kelahiran 1985 tersebut diyakini mampu menjadi akselesator BPD HIPMI Jaya, meski Jakarta tak lagi ibu kota Negara.
“Saya mendukung dan bersedia menjadi Ketua Tim Pemenangan Rangga Defana Niode sebagai Bakal Calon Ketum BPD HIPMI JAYA,” pungkas Assad.