Pantau - Masa liburan sekolah menjadi waktu yang banyak dimanfaatkan remaja untuk beraktivitas di luar ruangan maupun bermain ponsel.
Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Salma Ghina Sakinah Safari mengungkapkan, penggunaan ponsel secara berlebihan dapat berdampak negatif baik secara fisik maupun psikologis.
"Mengacu pada Global Web Index, masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan internet selama tujuh jam sehari. Hal ini justru akan berdampak buruk terhadap kondisi tubuh manusia," ujar Ghina dalam keterangannya, Minggu (7/7/2024).
Ghina menjelaskan, penggunaan ponsel yang berlebihan dapat menimbulkan kecanduan. Gejala awal kecanduan ponsel meliputi selalu mengecek ponsel meskipun tidak diperlukan, mengabaikan tanggung jawab, membuang-buang waktu, dan kurangnya waktu tidur.
Ia memaparkan, jika gejala ini tidak segera ditangani, maka akan mempengaruhi kondisi emosional seseorang, yang mudah berubah.
"Kecanduan ponsel memiliki dampak yang beragam, mulai dari stres, depresi, daya fokus yang rendah, hingga dampak fisik seperti kesulitan tidur akibat paparan blue light dari layar yang berlebihan, yang mempengaruhi produksi melatonin dalam tubuh," jelas Ghina.
Ghina juga memberikan solusi untuk mengatasi kecanduan ponsel, yaitu melalui metode digital detox.
Digital detox harus dimulai dari diri sendiri dengan meningkatkan kepedulian dan membuat batasan penggunaan ponsel pada waktu atau tempat tertentu.
“Tahapan digital detox dimulai dari menetapkan tujuan yang jelas mengenai pembatasan penggunaan ponsel, mendapatkan dukungan sosial, hingga membuat jadwal post-detox," bebernya.
"Dengan demikian, digital detox dapat dilakukan secara berkelanjutan dan efektif dalam mengurangi kecanduan ponsel," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
