Pantau – Sejumlah program eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berulang kali dikoreksi dalam pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang kini menggantikan posisi Anies dinilai setengah hati untuk melanjutkan sejumlah program unggulan peninggalan Anies.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, tindakan ini memunculkan dua kemungkinan atas sikap Heru yang setengah hati menjalankan program Anies.
Pertama, kata Adi, program-program itu sebenarnya sangat bermanfaat. Namun, Heru enggan mengakui efektivitasnya 100 persen.
Kemungkinan kedua, apabila Heru melanjutkan program era Anies, maka ia takut dirundung dan dikritik warganet apabila menghilangkan program Anies.
“Mestinya, Heru harus terbuka mana program yang baik harus dilanjutkan. Kalau buruk ya tak usah dilanjutkan,” tutur Adi, Kamis (17/11/2022).
Adi menyampaikan, beberapa program Anies, seperti sumur resepan, jalur sepeda, dan peyelenggaraan Formula E yang kerap dikritik, tetapi tetap dilanjutkan. Meskipun dengan anggaran yang dipangkas.
“Publik jadi bingung melihat kebijakan Heru. Kalau memang program Anies dinilai tak efektif mestinya dihapus dan diganti dengan program lain lebih dirasa langsung rakyat,” ujar Adi.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasukkan kembali anggaran untuk jalur sepeda dalam RAPBD 2023. Padahal, sebelumnya Dishub DKI menghapus alokasi anggaran untuk jalur sepeda itu tahun depan.
Tak hanya itu, program sumur resapan memang dilanjutkan, namun anggarannya disunat menjadi Rp 1 miliar. Keberlanjutan penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E juga juga ikut dikoreksi dan diserahkan sepenuhnya pada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara.
Beberapa kebijakan tersebut merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat di bawah kepemimpinan Anies Baswedan pada 2017-2022.