Pantau – Polisi tetapkan Ahmad Nashir (22) mahasiswa fakultas ekonomi salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Semarang sebagai tersangka tewasnya putri PJ Gubernur Papua Pegunungan, ABK (16) di kos-kosan Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, indikasi matinya AKB dikarenakan adanya racun dalam tubuh korban dan dicekoki miras. Namun, dari pemeriksaan awal, korban diduga mati lemas dan sempat mengalami kekerasan seksual.
”Diduga mati lemas, mati lemas karena apa, makanya akan ditindaklanjuti dengan uji tiga item mikrobiologi, patologi, dan toksikologi. Kemudian dugaan ada kekerasan seks,” kata Irwan.
Irwan menerangkan, bahwa Ahmad Nasir merupakan pria yang menjemput korban ke kos-kosan, ia juga yang mengajak korban minum minuman keras dan menyetubuhi korban.
“Miras ini disiapkan sebelum bertemu dengan korban pada tanggal 18 (Mei) memang yang bersangkutan sudah beli,” jelasnya.
Korban ditemukan lemas di sebuah kos-kosan Jalan Pawiyatan Luhur, Banyumanik, Kota Semarang, pada Kamis (18/5/2023) malam. Korban sempat dibawa ke rumah sakit (RS) namun akhirnya meninggal dunia.
Diketahui, Irwan menyebut, Ahmad sebagai pembunuh ABK itu belum kenal lama dan dibilang baru lantaran kos-kosan pelaku baru ditempati selama 2 minggu.
”Kos-kosannya ini baru 2 minggu ditinggali Ahmad, kalau kami menarik timeline perkenalan mereka itu terjadi di tanggal 3 Mei, peristiwanya tanggal 18 Mei, jadi kurang lebih 15 hari,” sebut Irwan saat jumpa pers di kantornya, Senin (22/5/2023).
Irwan menjelaskan, kos-kosan yang disewa Ahmad sebesar Rp600.000 dan penyidik masih mendalami terkait apakah kos-kosannya disiapkan untuk korban.
”Disewanya senilai Rp 600 ribu. Ini juga jadi tanda tanya bagi penyidik dan masih pendalaman apakah memang kos ini sengaja disiapkan untuk korban.