Pantau – Komisi III DPR RI mendorong aparat penegak hukum bertindak obyektif terkait mafia tanah di Kota Semarang yang diduga melibatkan unsur aparat serta oknum BPN.
Anggota Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana mempertanyakan sejumlah laporan perkara tanah yang terkesan lambat ditindaklanjuti.
Dede menyampaikan sejumlah perkara itu, terdapat inisial S yang pernah dilaporkan ke Polrestabes Kota Semarang pada Juli 2022 lalu.
Laporan tersebut atas dugaan bahwa notaris memasukkan keterangan palsu tentang tanah bekas HM 04283 Sambirejo ke dalam akte otentik atas perintah S.
“Beberapa laporan dan aspirasi yang kami terima mengerucut pada perkara-perkara tanah yang melibatkan S, yang anehnya di mana setiap laporan yang melibatkan S selalu lambat, bahkan terkesan tidak ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum,” kata Dede.
Selanjutnya, pada 23 November 2022 dan 24 Januari 2023, S juga dilaporkan terkait pidana pemakaian tanah tanpa izin di pangkalan truk Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Dede mengatakan, perkara itu diperkeruh dengan penerbitan sertifikat atas nama S pada 2021 atas tanah milik pelapor dengan sertifikat yang terbit tahun 1982.
“Timbul pertanyaan kita semua, apa dasar terbitnya sertifikat di atas tanah yang sudah bersertifikat lebih dulu, bahkan lebih parah lagi tanah milik pelapor tersebut dibangun gudang permanen atas nama orang lain?” paparnya.
Yang terakhir, S dilaporkan pada 10 April 2023 atas dugaan penggelapan 353 sertifikat HGB atas nama PT MAP.
Dede mengungkapkan, dari ketiga laporan yang menyangkut S itu, tidak ada satu pun Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang dikirimkan ke Kejaksaan.
Menurut Dede, tidak ada SPDP yang dikirimkan memberikan ketidakpastian hukum, serta merugikan hak konstitusi masyarakat. Untuk itu, dia meminta agar SPDP dapat disampaikan sesuai peraturan yang berlaku.
“Kami sangat berharap pihak aparat penegak hukum terutama Polda Jawa Tengah untuk dapat melakukan percepatan penegakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh mafia tanah secara berjamaah yang dikoordinir oleh S,” kata Dede.