Dituding Munculkan Review Palsu, Situs Perjalanan Ini Diprotes

Pantau.com - TripAdvisor telah membalas tuduhan bahwa ia gagal menghentikan ulasan palsu tentang meningkatkan peringkat hotel. Situs ulasan perjalanan mendapat kecaman dari konsumen yang mencurigai adanya review dari kontributor.
Tetapi James Kay, seorang direktur UK TripAdvisor, mengatakan situsnya sangat aktif menangani kasus ulasan palsu.
"Kami melakukan ini lebih dari platform lain di luar sana," katanya kepada BBC.
Kay menanggapi soal survei perjalanan yang memperlihatkan 250.000 ulasan TripAdvisor untuk 10 hotel berperingkat teratas di 10 tujuan wisata populer di seluruh dunia.
Ia tegas mengatakan pihaknya telah melaporkan 15 dari 100 hotel itu ke TripAdvisor sebagai ulasan palsu. Dikatakan bahwa dalam kasus satu hotel di Yordania, TripAdvisor kemudian menghapus 730 ulasan bintang lima.
Baca juga: 10 Keluarga Terkaya di Amerika, Cek! Mungkin Idolamu Masuk (Bagian I)
Naomi Leach yang menuding TripAdvisor gagal menghentikan ulasan palsu meminta pertanggungjawaban platform tersebut.
"Platform seperti TripAdvisor harus lebih bertanggung jawab atas informasi yang disajikan kepada konsumen."
Namun lagi-lagi Kay mengatakan situs tersebut telah mengambil tindakan terhadap ulasan yang dipertanyakan, terlepas darimana saja pihaknya menyelidiki.
Baca juga: Terkuak! Sosok Lina Jobstreet yang Rajin Kirim Email ke Sobat Pantau
"Kami memiliki alat pendeteksi penipuan yang jauh lebih canggih daripada yang digunakan oleh siapa pun," tegasnya.
Ia mencontohkan, di Italia, TripAdvisor telah mengirim satu reviewer palsu ke penjara. Di bawah arahan Uni Eropa yang telah berlaku di Inggris sejak 2008, staf hotel yang memposting ulasan positif tentang pendirian mereka di situs web informasi perjalanan seperti TripAdvisor melakukan kejahatan.
Perusahaan mana pun yang melanggar aturan dapat menghadapi tuntutan, denda yang berat, dan bahkan mungkin hukuman penjara bagi stafnya.