Pantau – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendukung program digitalisasi dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender.
Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian PPPA, Eko Novi Ariyanti menyampaikan, partisipasi yang setara antara perempuan dan laki-laki merupakan kunci kesejahteraan suatu bangsa.
Ia menilai, program digitalisasi merupakan salah satu solusi yang memungkinkan pemilik usaha menyeimbangkan tanggung jawab rumah dan pekerjaan.
“Hal ini membuat perempuan tidak harus bekerja di luar rumah. Mereka bisa bekerja di rumah menggunakan teknologi digital,” ujar Eko Novi dalam acara diskusi peringatan Women’s International Day di Jakarta, dikutip Pantau.com, Rabu (22/3/2023).
Eko mengungkapkan, pada tahun lalu, Kementerian PPPA telah mengembangkan strategi nasional keuangan inklusi perempuan yang mendukung agar UMKM perempuan memiliki pengetahuan, kapasitas, sumber daya, dan peluang.
“Kami mengajarkan mereka untuk bisa mengakses produk-produk keuangan inklusi, serta meningkatkan kemampuan literasi digital yang mumpuni untuk berinovasi dalam mengembangkan usahanya,” lanjutnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Chief Digital Transformation dan Enterprise Business Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya menyebut, saat ini keahlian utama yang perlu dikuasai oleh perempuan adalah digital skill dan sejumlah keahlian non-teknis lainnya.
“Misalnya, seperti kemampuan storytelling karena perempuan identik dengan hobi senang bercerita,” ujar Yessie.
Sementara itu, Human Resources Director PT Unilever Indonesia Tbk, Willy Saelan mengungkapkan, pihaknya terus mendukung para karyawan untuk tetap dapat produktif sambil menjalankan perannya sebagai seorang perempuan.
“Program ini sekaligus mendukung para perempuan untuk mengeksplorasi seluruh bagian ketika mereka masih berusia muda,” papar Willy.