Pantau.com Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara soal pernyataan Presiden Joko Widodo pada Rabu (31/1/2018), yang mengkritisi besaran nilai ekspor Indonesia masih lebih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara (ASEAN).
Ia berpendapat, apa yang disampaikan Presiden saat pidato pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Istana Negara tersebut, sebagai memicu semangat untuk lebih menggenjot ekspor.
“Saya baca di koran karena saya baru pulang kemarin jam 11 malam dan saya baca, Pak Presiden tidak happy dengan ekspor kita. Jadi kita harus membuat supaya ada kinerja yang baik supaya ekonomi menjadi baik,” ujar Sri Mulyani, Kamis (1/2/2018).
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Jokowi ‘Ceramahi’ Menteri Enggartiasto Lukita
Ia mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi juga tersedia untuk seluruh sektor. Selain investasi, ekspor tercatat telah meningkat dalam tiga tahun terakhir meski belum mampu mengimbangi tingkat pertumbuhan konsumsi dan ekspansi pemerintah.
Menurutnya, nilai ekspor sangat dipengaruhi faktor harga komoditas dan ekonomi global. Perdagangan internasional semenjak 2008-2009, mengalami kelemahan yang signifikan pertumbuhannya. Hal tersebut, berpengaruh pada besaran volume ekspor.
“Kalau bapak presiden sekarang menekankan kepada kita harus semakin fokus membuat perbaikan, karena memang itulah. Untuk membentuk pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh dua hal penting yaitu ekspor dan investasi,” kata menteri keuangan.