HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Baru Bayar Utang ke PLN Sebesar Rp7,7 Triliun dari Rp45 Triliun

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Pemerintah Baru Bayar Utang ke PLN Sebesar Rp7,7 Triliun dari Rp45 Triliun

Pantau.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat utang kompensasi pemerintah kepada PT PLN (Persero) baru dibayarkan senilai Rp7,7 triliun. Utang ini merupakan uang yang harus dibayarkan pemerintah kepada perseroan sebagai kompensasi lantaran tak melakukan penyesuaian tarif selama periode 2018-2019 sesuai fluktuasi harga.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, Rida Mulyana, mengatakan jumlah utang tersebut senilai Rp45 triliun. Namun baru dibayarkan Rp7,7 triliun.

"Jumlahnya Rp45 triliun menurut info kemarin sudah mulai dibayarkan pemerintah Rp7,7 triliun yang dibayarkan ke PLN. Sedikit banyak lebih menyehatkan PLN,” kata Rida Mulyana dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, (11/8/2020).

Baca juga: PLN Merugi Rp38,87 Triliun Akibat COVID-19

Adapun rinciannya, PLN tercatat memiliki piutang pembayaran kompensasi pemerintah sebesar Rp45,42 triliun. Piutang itu bersumber dari beban kompensasi tarif pada 2018 sebesar Rp23,17 triliun dan kompensasi pada 2019 sebesar Rp 22,5 triliun.

Selain utang kompensasi, pemerintah juga memiliki tanggungan terhadap PLN sebesar Rp3,1 triliun untuk pemberian subsidi tarif listrik kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA selama COVID-19.

Bahkan pemerintah juga masih memiliki utang kompensasi senilai Rp7,4 triliun dari tahun 2017 yang belum terbayarkan. Dengan begitu, total utang pemerintah kepada PLN sebesar Rp52,8 triliun.

Rida mengatakan nilai kompensasi tersebut sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemerintah pun membayarkan sesuai nilai yang sudah dicatat oleh BPK.

Baca juga: Pemerintah Segera Bayar Dana Kompensasi kepada PLN dan Pertamina

Dirinya juga mengatakan di tengah pandemi COVID-19, kesehatan dari arus kas PLN tetap diperhatikan. Belum lagi pemerintah memberikan sederet stimulus berupa keringanan tagihan listrik bagi pelanggan 450 VA dan 900 VA subsidi rumah tangga, 450 VA industri dan UMKM.

“Dalam hal pemerintah menyusun melaksanakan kebijakan termasuk berupa bantuan. Pada saatnya kami memperhitungkan cash flow PLN,” kata Rida.

Berdasarkan laporan keuangan PLN semester I tahun 2020, perusahaan negara tersebut itu hanya mencatat laba bersih Rp273,059 miliar. Nilai ini turun drastis hingga 96,3 persen dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp7,350 triliun.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta