Pantau – Banjir yang merendam kota Jeddah di Arab Saudi sempat memblokir ruas jalan menuju kota suci Mekah. Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas akibat banjir yang dipicu oleh curah hujan yang mencetak rekor tertinggi.
Mengutip Arab News dan Middle East Eye, Jumat (25/11/2022), banjir yang melanda sejak Kamis (24/11) waktu setempat itu dilaporkan mengganggu lalu lintas dan merendam mobil-mobil di jalanan.
Banjir itu juga memicu penundaan penerbangan di Bandara Internasional King Abdulaziz, memaksa sekolah-sekolah diliburkan dan memblokir ruas jalan ke Mekah, kota tersuci dalam Islam.
Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan secara terpisah bahwa ruas jalan yang menghubungkan Jeddah dan Mekah ditutup pada Kamis (24/11) waktu setempat begitu hujan mengguyur. Saat ini, ruas jalanan itu telah kembali dibuka.
Saluran televisi Al-Ekhbariya menunjukkan tayangan para jemaah di Masjidil Haram, Mekah, yang mengelilingi Kakbah di bawah guyuran hujan lebat.
Jeddah merupakan kota berpenduduk 4 juta jiwa yang terletak dekat dengan Laut Merah dan kerap disebut sebagai ‘gerbang ke Mekah’, di mana jutaan orang menunaikan ibadah haji dan umrah setiap tahunnya.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional Saudi, curah hujan di area selatan Jeddah pada Kamis (24/11) sekitar pukul 08.00 hingga pukul 14.00 waktu setempat, tercatat mencapai 179 milimeter. Angka itu tercatat sebagai curah hujan tertinggi yang pernah tercatat.
Curah hujan itu juga melampaui angka curah hujan yang tercatat tahun 2009 lalu, ketika sedikitnya 123 orang tewas akibat banjir bandang di Jeddah.
Juru bicara otoritas pertahanan sipil Saudi di Mekah mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah kecuali ada keperluan mendesak.
“Dua kematian tercatat sejauh ini, dan kami menyerukan semua orang tidak pergi keluar kecuali diperlukan,” demikian seruan pemerintah regional Mekah via Twitter.