HOME  ⁄  Internasional

Maroko Resmi Normalisasi Hubungan dengan Israel

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Maroko Resmi Normalisasi Hubungan dengan Israel

Pantau.com - Israel dan Maroko akhirnya setuju untuk menormalisasi hubungan dalam kesepakatan yang ditengahi dengan bantuan Amerika Serikat pada Kamis (10/12) waktu setempat. Kesepakatan itu menjadikan Maroko negara Arab keempat yang mengesampingkan permusuhan dengan Israel dalam empat bulan terakhir.

Dilansir Reuters, Jumat (11/12/2020), Maroko bergabung dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan untuk mulai menjalin kesepakatan dengan Israel, yang sebagian didorong oleh upaya AS untuk menghadirkan front persatuan melawan Iran dan mengurangi pengaruh regional Teheran.

Meninggalkan kebijakan AS yang sudah berlangsung lama, Presiden Donald Trump setuju sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat. Wilayah gurun ini merupakan sengketa teritorial yang berlangsung puluhan tahun antara Maroko melawan Front Polisario yang didukung Aljazair, gerakan memisahkan diri yang berupaya mendirikan negara merdeka.

Presiden terpilih Joe Biden, yang akan menggantikan Trump pada 20 Januari, akan memutuskan apakah menerima kesepakatan AS di Sahara Barat, yang belum pernah dilakukan oleh negara Barat lainnya. Seorang juru bicara Biden menolak berkomentar.

Baca juga: Staf Trump Sebut Lima Negara Timur Tengah Akan 'Berteman' dengan Israel

Sementara, Biden diperkirakan akan mengalihkan kebijakan luar negeri AS dari postur "America First Trump". Politisi Demokrat telah mengindikasikan Biden akan melanjutkan meraih apa yang disebut Trump sebagai "Persetujuan Ibrahim" antara Israel dan negara-negara Arab dan Muslim.

Trump memastikan kesepakatan Israel-Maroko dalam panggilan telepon dengan Raja Maroko Mohammad VI pada Kamis, kata Gedung Putih. "Terobosan lain BERSEJARAH hari ini! Dua sahabat BESAR kita Israel dan Kerajaan Maroko telah menyetujui hubungan diplomatik penuh, sebuah terobosan besar untuk perdamaian di Timur Tengah!" tulis Trump di Twitter.

Mohammad mengatakan, kepada Trump bahwa Maroko bermaksud memfasilitasi penerbangan langsung bagi wisatawan Israel ke dan dari Maroko, menurut pernyataan dari pengadilan kerajaan Maroko.

"Ini akan menjadi perdamaian yang sangat hangat. Perdamaian, cahaya perdamaian pada hari Hanukkah ini tidak pernah, bersinar lebih terang dari hari ini di Timur Tengah," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan, merujuk pada libur delapan hari Yahudi mulai Kamis malam.

Baca juga: Gejolak di Timur Tengah: Pengkhianatan Negara-negara Arab pada Palestina

Warga Palestina mengkritik kesepakatan normalisasi, dengan mengatakan negara-negara Arab membatalkan tujuan perdamaian dengan meninggalkan permintaan lama agar Israel menyerahkan tanah untuk negara Palestina sebelum dapat menerima pengakuan.

Kesepakatan Maroko bisa menjadi yang terakhir yang akan dinegosiasikan oleh tim Trump, yang dipimpin oleh penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner dan utusan AS Avi Berkowitz, sebelum memberi jalan kepada pemerintahan Biden yang akan datang.

Kepada wartawan dalam panggilan konferensi, Kushner mengatakan tidak dapat dihindari bahwa Arab Saudi pada akhirnya akan mencapai kesepakatan serupa dengan Israel. 

Berdasarkan perjanjian tersebut, Maroko akan menjalin hubungan diplomatik penuh dan melanjutkan kontak resmi dengan Israel. "Mereka akan membuka kembali kantor penghubung mereka di Rabat dan Tel Aviv segera dengan maksud untuk membuka kedutaan besar. Dan mereka akan mempromosikan kerja sama ekonomi antara perusahaan Israel dan Maroko," kata Kushner kepada Reuters.

Penulis :
Noor Pratiwi

Terpopuler