Pantau.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi teatrikal tutup wajah menggunakan kantong plastik hitam di depan Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, tempat pelaksanaan debat pertama Pilpres 2019.
Mereka membentangkan spanduk sepanjang dua meter dengan tulisan ‘DEBAT CAPRES DI KAMPUS’ kemudian menyanyikan mars mahasiswa.
Koordinator lapangan pusat aksi tersebut Erfan Kurniawan mengatakan mereka sengaja menutup wajah dengan plastik hitam sebagai bentuk protes demokrasi yang gelap.
Baca juga: Saat Pendukung Jokowi dan Prabowo Adu Yel-yel Jelang Debat Pilpres
“Kami diberi penglihatan, kami hanya diberi gelap saja. Kami tidak bisa melihat apa pun di depan kami. Lalu ini menandakan demokrasi kita yang ada di sini. Kita bisa melihat demokrasi, tapi tidak bisa dirasakan oleh masyarakat luas,” kata Erfan ditemui di lokasi aksi, Kamis (17/01/2019).
Erfan menjelaskan tuntutan BEM SI ingin meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar melaksanakan debat pilpres di wilayah kampus.
“Kami menuntut adanya demokrasi ini dilaksanakan di kampus. Untuk mengetahui adanya elektabilitas, kompetensi capres dan cawapres yang ada. Karena kampus memiliki sumber-sumber ilmuwan yang ada. Oleh karena itu ini perlu diberdayakan,” ucap mahasiswa asal Jakarta itu.
Namun aksi teatrikal itu mendapat pelarangan dari polisi lantaran dianggap tidak memiliki izin.
“Saya minta tolong karena anda tidak ada pemberitahuan. Demi keamanan di sini, saya yang bertanggung jawab di sini,” kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Ja’far kepada Ketua BEM SI Fauzul Adzim.
Baca juga: Bawa Spanduk Dukungan, Emak-emak Pendukung Jokowi Berdatangan di Lokasi Debat
Namun Fauzul membantah pihaknya tidak mengirimkan surat izin. Menurutnya surat sudah dilayangkan ke Polda Metro Jaya sejak Selasa (15/1/2019) tapi tidak ada respon.
Audiensi antara Kapolres dengan Ketua BEM SI sempat alot. Kapolres menegaskan waktu aksi mereka telah melewati batas aturan.
“Oke kalau sudah ada pembicaraan. Tapi ini sudah jam berapa? Saya minta tolong semuanya minggir,” kata Indra.
Hingga akhirnya, mahasiswa mau bergerak meninggalkan area jalan depan Hotel Bidakara pukul 18.17 WIB.
