Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Aliansi GSBI Bentuk 'Formasi' dalam Demonstrasi Penolakan UU Ciptaker

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Aliansi GSBI Bentuk 'Formasi' dalam Demonstrasi Penolakan UU Ciptaker

Pantau.com - Demonstran dari Aliansi Gabungan Serikat Buruh Indonesia membentuk formasi jaga jarak selama menggelar aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

"Dari awal pembahasan rencana aksi kita semua sudah sepakat untuk konsisten pada protokol kesehatan. Jangan sampai ada yang tertular COVID-19," kata Koordinator GBSI, Suja Supriadi, Selasa di Jakarta (20/10/2020).

Baca juga: Kapolres Jaksel: 1.200 Personel Gabungan Kawal Aksi Demo Tidak Anarkis

Sekitar 200 massa buruh GSBI berkumpul di depan Museum Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka membentuk empat lajur barisan dengan jarak 1,5 - 2 meter per orang untuk antisipasi penularan.

"Sebisa mungkin kita akan jaga formasi ini saat bergabung dengan massa lainnya di Menara Pandang, Istana Merdeka," katanya.

Selain itu setiap buruh dilengkapi dengan cairan pencuci tangan hingga wajib bermasker. Buruh yang berasal dari sejumlah pabrik di Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur bergabung di Jalan Merdeka Selatan untuk menyuarakan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca juga: 4 Titik Ini Jadi Fokus Satpol PP DKI Amankan Aksi Demonstrasi di Istana

Aliansi GSBI terdiri atas Gerakan Reforma Agraria, Pemuda Baru Indonesia hingga Serikat Perempuan Indonesia. Terdapat tujuh tuntutan massa di antaranya menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, segera bebaskan tanpa syarat seluruh rakyat yang ditangkap dan hentikan penganiayaan terhadap rakyat yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja, berikan kompensasi dan jaminan keselamatan rakyat terdampak pandemi COVID-19 dengan pelayanan dan akses kesehatan gratis dan berkualitas.

Massa juga menuntut kenaikkan upah buruh tahun 2021 sesuai kebutuhan hidup ril buruh dan keluarganya, hapuskan praktik riba di pedesaan dan perbaiki harga komoditas dan harga keperluan hidup kaum tani dan rakyat Indonesia.

Penulis :
Widji Ananta