Anies Heran Sudah 25 Tahun Reformasi Berantas KKN tetapi Mafia-mafia Bermunculan

Headline
anies baswedan nasdem tower johnny g plate - pantau.comJumpa pers Anies Baswedan di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023) malam terkait penahanan Menkominfo sekaligus Sekjen DPP NasDem, Johnny G Plate usai terlibat kasus korupsi proyek infrastruktur BTS Kominfo - Foto: Tangkapan layar

Pantau – Bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menyampaikan pidatonya dalam acara temu kebangsaan relawan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

Dalam pidatonya tersebut, Anies merasa heran lantaran banyaknya mafia-mafia yang bermunculan meskipun Indonesia sudah 25 tahun reformasi dalam berantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

“Kita kumpul hari ini tepat 25 tahun reformasi di Indonesia. Tapi sambil kita menengok kok bisa kita sudah 25 tahun dari reformasi yang dulu kita bicara tentang memberantas kolusi, korupsi, nepotisme, sekarang justru mafia A, mafia B, mafia C, mafia D,” kata Anies, Minggu (21/5/2023).

Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk memberantas para mafia di Indonesia. Dan ia juga menilai permasalahan seperti itu bisa merusak bangsa jika para pemimpin tidak sensitif.

“Sekarang kita berkomitmen untuk memberantas mafia-mafia yang ada di republik ini. proses terjadinya itu pelan-pelan, proses penyimpangannya itu pelan-pelan. Bila pemimpin-pemimpin di republik ini tidak sensitif pada persoalan ini, maka persoalan ini akan secara bertahap merusak Indonesia,” imbuhnya.

Sebelumnya, Anies mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui jika pemimpin itu harus berani asal harus benar terlebih dahulu.

“Kita ini harusnya berani, saya setuju ketika ada yang dikatakan bahwa harus mencari pemimpin yang berani, setuju. Dan pemimpin berani bukan sekadar berani, tapi berani karena benar. Berani karena membawa kebenaran,” kata Anies, Minggu (21/5/2023).

“Karena pasangannya berani itu benar, kalau tidak benar dia tak berani, tapi kalau dia bawa kebenaran maka siapapun dihadapi dan ridha Allah yang menjadi pegangannya,” sambungnya.

Tim Pantau
Editor
M. Abdan Muflih
Penulis
M. Abdan Muflih