Bamsoet Dorong Universitas Terbuka Hadir di IKN: Agar Masyarakat Sekitar Mudah Tempuh Pendidikan Tinggi

Headline
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. ANTARA/HO-BamsoetKetua MPR RI Bambang Soesatyo. ANTARA/HO-Bamsoet

Pantau – Ketua MPR RI sekaligus Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka Bambang Soesatyo mendorong Universitas Terbuka untuk hadir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Hal tersebut penting bagi Bamsoet sebagai bentuk dukungan terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang tengah menggencarkan pembangunan di Ibu Kota Nusantara.

“UT merencanakan membangun Kampus UPBJJ UT di IKN diatas lahan seluas 25 hektar. Dengan hadirnya UT di IKN, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar dalam menempuh pendidikan tinggi,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).

Hal itu ia sampaikan ketika acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Peluncuran Buku ‘PPHN Tanpa Amandemen’, di Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan, Selasa (21/3).

Bamsoet mengungkapkan perjalanan UT selama 38 tahun telah menorehkan berbagai prestasi. Salah satunya pencapainnya adalah Certificate of Quality dari International Council for Open and Distance Education (ICDE) atau Dewan Pendidikan Jarak Jauh Internasional di Oslo, Norwegia.

Selain itu, UT pun menjadi satu-satunya perguruan tinggi jarak jauh di Asia yang mendatangkan ICDE setiap tiga tahun untuk melakukan Quality Review.

“Buah dari upaya ini adalah UT dipandang sebagai salah satu perguruan tinggi jarak jauh terbaik di dunia, sehingga dijadikan tempat studi banding dan percontohan. Tidak heran jika mahasiswanya selalu meningkat setiap tahun. Dari sekitar 40 ribu mahasiswa di setiap semester, menjadi sekitar 144 ribu pada penerimaan mahasiswa baru 2022/2023. Jumlah total mahasiswa UT saat ini tercatat sekitar 340 ribu, ditargetkan segera mencapai 500 ribuan, serta meningkat terus hingga 1 juta mahasiswa. Sehingga kualitas SDM Indonesia semakin berkualitas dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Untuk itu, Ketua MPR ini mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menambahkan alokasi beasiswa bagi berbagai kalangan masyarakat, kususnya bagi yang kurang mampu. Dengan begitu, banyak dari mereka bisa menempuh pendidikan di UT, terutama di kampus UT yang nanti akan berada di IKN.

Hal ini sesuai dengan konsep pemerataan pendidikan tinggi yang diusung UT, yakni untuk ‘menjangkau yang tidak terjangkau’ serta berkuliah tanpa terkendala jarak dan waktu. Melalui upaya ini, kata Bamsoet para mahasiswa nantinya dapat kuliah dengan nyaman, tanpa perlu meninggalkan pekerjaannya.

“Dengan demikian bisa berkontribusi dalam menaikkan Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK-PT). Mengingat menurut Badan Pusat Statistik (BPS), APK-PT yang menggambarkan jumlah masyarakat yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi, pada tahun 2020 baru sekitar 30,85 persen,” ungkapnya.

“Tertinggal dibanding Malaysia yang mencapai 50 persen dan Singapura yang lebih dari 70 persen. BPS juga melaporkan, dari sekitar 138 juta angkatan kerja pada 2020, hanya sekitar 10-12 persen yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Fakta lain, setiap tahun, dari sekitar 3,7 juta lulusan SMA dan sekolah sederajat, sekitar 1,9 juta orang diantaranya tidak melanjutkan kuliah,” terangnya.

Tim Pantau
Penulis
Ahmad Ryansyah