Cerita Korban Selamat Gempa Cianjur: Mau Salat Tertimpa Bangunan Rumah yang Kini Rata

Headline
Warga melintas di depan sejumlah rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj)

Pantau – Lilis Sri Mulyani (34) korban gempa Kabupaten Cianjur selamat dari maut yang menewaskan ratusan orang. Kalimat hamdalah berulang kali terucap dari mulut Lilis.

Lilis merupakan warga Kampung Pameungpeuk, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Saat dirawat di rumah sakit, ibu dari satu anak ini sedang tertidur di ranjang sambil menahan sakit di bagian tubuhnya.

Dia mengatakan, saat kejadian gempa bumi Senin (21/11) sekitar pukul 13:21 WIB lalu ia akan melaksanakan salat Dzuhur. Tiba-tiba guncangan gempa dirasakan dan ia tak sempat menyelamatkan diri.

“Ke kamar mandi mau wudhu salat, tiba-tiba terasa goyang langsung bruk. Jadi yang kecil-kecil itu nggak ada, goyang langsung bruk ancur. Langsung ketimpa, ini jarinya tiga yang satu (jempol) patah hampir putus yang dua lagi bilang patah telunjuk sama jari manis,” ujar Lilis di RS Bhayangkara Setukpa Polri, Rabu (23/11/2022).

“Nggak bisa (evakuasi diri) jangankan untuk lari bernafas pun ibarat kita nggak sempat, karena goyang langsung bruk gitu. Rata rumah, ketumpuk saya ditolong sama adik,” sambungnya.

Dia mengatakan, siang itu ia bersama anak dan suaminya sedang di dalam rumah. Dia, suami dan anaknya yang berusia 5 tahun sempat tertimbun dan ditemukan selamat.

“Di rumah sama suami dan anak, tapi alhamdulillah nggak apa-apa selamat. Anak dan suami luka lecet. Pas rumah ambruk masih ada ruang kita ngerangkak,” ujarnya.

“Alhamdulillah karena semua orang panik nyelamatin diri. Jadi saya karena ada kejadian seperti itu ibaratnya bisa keluar, selamat alhamdulillah,” tambahnya.

Lilis pun sempat kesulitan untuk mendapatkan perawatan atas luka yang dideritanya. Beruntung ada warga yang memberikan tumpangan kendaraan agar dia bisa segera mendapatkan perawatan.

“Iya (kesulitan) karena akses nggak bisa. Bukan pakai ambulans tapi mobil pribadi yang kebetulan lagi berkunjung ke sana dan dia bantu ke RSUD Sayang, di Cianjur diinfus, bersihin alakadarnya baru diantar ke sini,” ucap dia.

Dia berharap, ada bantuan yang diberikan kepada keluarganya, mengutip Detikcom. Rumah, pakaian, alat komunikasi dan berkas penting lainnya tertimbun oleh material bangunan.

“Kan otomatis ketika semuanya udah tertimbun nggak ada yang bisa kita pegang, pakaian jelas, kebutuhan sehari-hari ya jelas itu. Berharap iya rumah diganti, karena kalau kita udah punya rumah ada tempat untuk pulang,” tandasnya.

[Laporan: Mochammad Rizki]

Tim Pantau
Editor
Firdha Rizki Amalia