Pantau – Rapat Komisi III DPR RI bersama Menko Polhukam Mahfud MD berlangsung secara marathon hingga hampir tengah malam.
Saling perang argumen tersaji dalam rapat selama 8 jam tersebut antara Mahfud dengan para anggota Komisi III DPR RI untuk membahas dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Salah satunya, Mahfud menjawab pertanyaan mengapa data tersebut baru diungkap ke publik belakangan ini. Padahal, transaksi mencurigakan tersebut sudah terjadi sejak 2009 lalu.
Baca Juga: Bekas Jubir KPK dan Jokowi ini Senggol Mahfud, Menteri Saling Debat Bisa Kena Reshuffle
“Ada yang bertanya, kenapa sih Pak Mahfud kok baru sekarang ngomong sesudah 14 tahun? Lho, saya ini baru jadi Menko itu 3 tahun,” ujar Mahfud.
Ia juga mengungkapkan alasan dirinya tertarik dengan kasus ini. Hal ini bermula dari terbongkarnya harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang begitu fantastis.
“Saya nggak tertarik (sebelumnya) karena nggak boleh kita buka itu. Makanya saya minta langsung rekapnya deh, siapa sih orang itu,” lanjutnya.
Baca Juga: Arteria Kritik soal Rp 349 T, Mahfud: Berani Bilang kepada Kepala BIN?
Mahfud juga mengakui, penelusuran kasus dugaan TPPU itu memang sulit. Pasalnya, TPPU melibatkan banyak orang sehingga penelusurannya memakan waktu yang lama.
Namun, ia menyampaikan, pihaknya telah menangani sejumlah kasus TPPU dan menyelamatkan uang negara hingga sebesar Rp1.493 triliun.
“Ini semuanya, bukan hanya di Kemenkeu. Ada judi online, transaksi narkoba, korupsi, macam-macam. Ini jangan dikira kita nggak ada kerjaan,” tegasnya.