Pantau – Polisi menetapkan dua pelajar yang menendang seorang nenek di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sebagai tersangka.
Penetapan tersangka kepada kedua pelajar biadab itu dilakukan setelah proses diversi yang dilakukan selama dua hari tidak menemui titik terang.
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni, menjelaskan pada Selasa kemarin pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap terlapor yaitu IH dan PH, dengan didampingi oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Bapas juga sudah melakukan penelitian pemasyarakatan terhadap dua terlapor.
“Sehingga kami menaikkan status dari terlapor menjadi tersangka,” ujar Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni, Rabu (23/11/2022).
Baca: Viral! Sekelompok Pelajar Aniaya Nenek-nenek di Pinggir Jalan, Ditendang sampai Tersungkur
Penetapan status tersangka kepada kedua pelajar ini setelah upaya diversi gagal menemui kesepakatan. Oleh karena itu, keluarkan rekomendasi Bapas yang meminta agar kedua pelajar tersebut ditetapkan sebagai tersangka.
Usai penetapan tersangka, kata Imam, pihaknya akan segera melimpahkan berkas ke pengadilan.
“Pada hari Kamis besok (24/11) akan melimpahkan berkas perkara penganiayaan ringan ini ke Pengadilan Negeri Padangsidimpuan,” ujar Imam.
Sebelumnya viral video sekumpulan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) berseragam pramuka di Tapanuli Selatan melakukan aksi penganiayaan terhadap nenek-nenek di pinggir jalan. Wanita tidak berdaya itu ditendang hingga tersungkur jatuh dan menangis.
Baca juga: Viral Pelajar di Tapsel Tendang Nenek hingga Jatuh, Mahfud Md: Anak-anak Itu Sangat Biadab
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni mengungkapkan bahwa pihaknya menyelidiki video penganiayaan tersebut dan hasilnya sebanyak enam pelaku telah diamankan.
“Enam orang diamankan, yang di video menendang itu ada lima terlihat dalam video yang pemukulan dengan kayu ada empat pelaku yang dalam video namun kalau digabungkan hanya enam pelaku dari kedua kejadian,” kata Imam saat dikonfirmasi pada Minggu (20/11/2022).
Orang tua hingga guru diminta bina pelajar
Polres Tapanuli Selatan meminta kepada para orang tua hingga guru untuk memberikan pembinaan kepada keenam pelaku yang telah ditangkap atas kasus viralnya video penganiayaan terhadap seorang nenek yang ditendang di pinggir jalan di Tapanuli Selatan, Sumatra Barat, beberapa waktu lalu.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni memohon kepada orang tua, guru dari keenam pelaku serta tokoh adat agar memberikan pembinaan sembari dilakukannya proses penanganan perkara.
Baca juga: Orangtua Para Siswa SMK yang Aniaya Nenek-nenek di Tapanuli Selatan Minta Maaf
“Untuk kami bermohon kepada orang tua ataupun para tokoh adat, pihak sekolah, pihak pendidikan untuk sama-sama melaksanakan pembinaan,” kata Imam saat dikonfirmasi pada Minggu (20/11/2022).
Oleh karena itu, para orang tua dan pihak sekolah agar melakukan perannya masing-masing terhadap keenam pelaku penganiayaan nenek tersebut.
“Dari orang tua juga memberikan karakter yang baik, dari pihak sekolah untuk sambil kita berproses penanganan perkara, kelengkapan berkas perkara, dari pihak sekolah juga berikan pembinaan secara sosial maupun pemberian sanksi sesuai kategori pelanggaran yang dilakukan dari masing-masing para pelaku dalam video,” tuturnya.