Pantau.com - Eks kader Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun tidak terima dipecat dari partai berlambang mercy. Ia pun menggugat Ketua Umum DPP Partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebagaimana dilihat Pantau.com, Rabu (3/3/2021), melalui laman resmi PN Jakarta Pusat sipp.pn-jakartapusat.go.id, gugatan Jhoni Allen terdaftar dengan nomor perkara 135/Pdt.G/PN Jkt.Pst dengan tergugat AHY, Teuku Riefky, serta Hinca Pandjaitan atas perbuatan melawan hukum pada 2 Maret 2021.
Baca juga: Partai Demokrat Beri Sanksi Pemberhentian Tetap Tidak Terhormat Kepada 7 Anggotanya
"Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Nomor: 09/SK/DPP.PD/II/2021 Tertanggal 26 Februari 2021 tentang Pemberhentian Tetap Sebagai Anggota Partai Demokrat," demikian tertulis.
Sebelumnya, Jhoni Allen dipecat dari Partai Demokrat bersama dengan enam kader lainnya karena dituding terlibat isu kudeta kursi pimpinan yang kini diemban AHY. Tak berselang lama dari pemecatan, Jhoni Allen kemudian secara gamblang membeberkan fakta sejarah Demokrat dalam sebuah video, termasuk soal peran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Partai Demokrat.
Dalam video tersebut, Jhoni Allen menepis seluruh pernyataan SBY terkait perannya dalam membersarkan Partai Demokrat. Bahkan, ia menyebut SBY telah membawa Demokrat menjadi partai dinasti sejak KLB pertama di Bali pada 2013.
Baca juga: Dipecat dari PD, Jhoni Allen: SBY Tidak Berkeringat Apalagi Berdarah untuk Demokrat
"Sudah tertanam di masyarakat bahwa Partai Demokrat telah dicap sebagai partai dinasti sejak KLB pertama di Bali tahun 2013, di mana Bapak SBY menjadi ketua umum dan anak kandungnya Edhi Baskoro Yudhoyono sebagai sekretaris jenderal Partai Demokrat," demikian kata Jhoni, dikutip Senin (1/3).
Menurut Jhoni, apa yang dilakukan oleh SBY merupakan pertama kalinya dalam sejarah di Indonesia maupun dunia, di mana pengurus partai politik yang bapaknya menjadi ketua umum dan anaknya menjadi sekretaris jenderal.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
