Pantau – Keluhan pengguna KRL ketika desak-desakan di jam sibuk. Mereka lelah setiap hari pulang kerja selalu desakan.
Salah satu penumpang adalah Bagas (28), pekerja yang selalu menunggu kereta arah Bogor. Bagas menyebut pulang menggunakan KRL sangat melelahkan.
“Capek mah capek banget. Tiap hari berangkat pagi desek-desekan, sore pulang lebih ramai lagi,” ujar Bagas.
“Apalagi kereta Bogor nggak pernah sepi. Belum lagi kalau hujan kayak tadi. Ya Allah licin jalanan, di peron, di kereta juga,” imbuhnya.
Hal yang sama dengan Bagas, Maya (26) juga merasakan capeknya. Dia harus berdesak-desakan demi bisa pulang ke rumah.
“Aku kan dari Palmerah ya, pulang ke Kalibata. Itu tiap mau pulang, liat antrean, bikin aku istigfar terus,” ungkap Maya.
Maya harus transit di Tanah Abang dan Manggarai, yang keduanya selalu ramai. Menurut Maya, jumlah gerbong yang sedikit adalah salah satu penyebab terjadinya penumpukan penumpang.
“Ini kalau aku lihat-lihat kereta tuh jarang banget yang 12 gerbong, yang di Tanah Abang lah, Manggarai lah. Jadi mau nggak mau orang-orang pada maksa masuk lah, soalnya antrean nggak pernah abis,” ujar Maya.