Mahfud Sebut Sri Mulyani Tak Bicara Fakta, Johan: Saya Terkejut, Siapa yang bohong?

Headline
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Johan Budi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di DPR, Jakarta, Rabu (23/8/2022). (Tangkap layar)Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Johan Budi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di DPR, Jakarta, Rabu (23/8/2022). (Tangkap layar)

Pantau – Anggota Komisi III DPR Johan Budi menanyakan pernyataan Ketua Komite Nasional TPPU Mahfud Md yang mengatakan bahwa pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di depan Komisi XI DPR RI tidak berdasarkan fakta. Johan terkejut dan mempertanyakan siapa yang berbohong.

“Sebenarnya saya nggak mau bertanya Pak Mahfud, tapi saya terkejut, Pak, ketika Pak Mahfud tadi di ending pernyataan mengatakan begini, Pak, kasihan Bu Sri Mulyani, ‘Apa yang disampaikan oleh Bu Sri Mulyani di depan Komisi XI itu tidak berdasarkan fakta’, apakah benar Pak Mahfud nyatakan begitu tadi kalau nggak salah, kita bisa putar ulang? Benar ya?” kata Johan Budi dalam rapat bersama Mahfud Md di gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Johan Budi mempertanyakan perkataan Mahfud tersebut. Pasalnya, kata dia, Presiden Jokowi percaya kepada Mahfud dan kepada Sri Mulyani sehingga tidak jelas siapa yang bohong.

“Ini ada dua hal nih, Pak, Pak jokowi percaya Menko Polhukam, saya yakin juga Pak Jokowi percaya Sri Mulyani, jadi yang bohong siapa ini?” ujar Johan.

Tak hanya itu, Johan juga menegaskan Mahfud Md dan Sri Mulyani pasti sama-sama membenarkan pernyataannya masing-masing. Dia meyakini Sri Mulyani juga akan menyebut Mahfud Md bicara tanpa fakta.

“Menurut Pak Mahfud, ya Pak Mahfud yang benar, Bu Sri Mulyani bicara tanpa fakta, coba kita tanya ke Bu Sri Mulyani, mungkin Pak Mahfud, mungkin ya, Bu Sri Mulyani juga akan bilang seperti Pak Mahfud sampaikan ‘Pak Mahfud bicara tanpa fakta, saya yang benar’, kira kira begitu Pak Mahfud, bisa terima ya, Pak, ya,” ungkapnya.

Johan Budi mengkritisi ini lantaran persoalan Rp 349 triliun ini bukan masalah kecil. “Ini bukan persoalan ecek-ecek, ini persoalan serius buat saya,” tutur Johan Budi.

Tim Pantau
Penulis
Ahmad Ryansyah