Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mako Armada II Surabaya dan Lanal Banyuwangi Jadi Posko Crisis Center KRI Nanggala-402

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Mako Armada II Surabaya dan Lanal Banyuwangi Jadi Posko Crisis Center KRI Nanggala-402

Pantau.com - Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad mengatakan rencananya akan membuka posko crisis center di Mako Armada II Surabaya dan juga di Lanal Banyuwangi.

"Rencananya akan membuka Mako Armada II Surabaya dan juga Lanal Banyuwangi dengan beberapa peralatan pendukung. Seperti Ambulans MHC yang akan berpatroli itu juga akan disiapkan. Namun apabila memiliki ditemukan bisa menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan para krunya," kata Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: TNI Kerahkan 5 KRI dan 400 Prajurit Cari KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak

Ia mengatakan untuk Mako Armada dua ditetapkan sebagai Crisis Center dengan mempersiapkan peralatan komunikasi dan sebagainya termasuk yang nantinya akan dipergunakan untuk memperoleh keterangan. Sedangkan untuk di Lanal Banyuwangi juga sudah disiapkan ambulans beserta peralatan lainnya.

"Jelas saya sampaikan tadi, kita harus optimis, kita juga sudah kerahkan SDM yang ada, seperti KRI Rigel, KN SAR Wisnu untuk peralatan yang mendeteksi 600 meter. Yang jelas kita berupaya," katanya.

Ia mengatakan bahwa sejauh ini seluruh sumber daya dan peralatan yang ada akan telah dikerahkan. Kata dia, berharap mudah-mudahan bantuan dan semuanya juga bisa membantu mempercepat untuk menemukan lokasi dari kapal selam KRI Nanggala-402.

Baca juga: Kapuspen TNI Ungkap Terakhir Kali Komunikasi dengan KRI Nanggala-402 Sebelum Dinyatakan Hilang Kontak

Sebelumnya, pada Rabu (21/04) kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Perairan Bali bagian utara. Pada pukul 03.45 KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul jam 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal. Kemudian, itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Saat ini sudah ada 5 KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang kemudian juga KRI Rigel (933) saat ini juga sedang bergerak yang dulu pernah dilibatkan pada pencarian Sriwijaya Air.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi