Pantau – Ratusan peserta bazar dalam acara Hari Desa Nasional di Gelora Bung Karno (GBK) harus merugi karena dagangannya sepi pembeli, Minggu (19/3/2023).
Harusnya dua ratus ribuan kepala desa (kades) berkumpul di Gelora Bung Karno (GBK) dalam acara tersebut. Namun dalam video yang diterima Pantau.com, tumpukan stok makanan masih teronggok karena tidak ada Kepala Desa yang membeli.
Lila salah satu Tenant makanan mengatakan hanya meraup omzet Rp300.000 hingga sore hari. Padahal dia sudah merogoh kocek Rp13 juta untuk membeli bahan baku.
“Yang dijanjikan hadir 200 ribu orang, orangnya paling sekitar 5.000, mereka dibagikan makanan dan snack box, jadi buat apa buka tenant disini,” Ujar Lila saat dihubungi Pantau.com, Minggu (19/3/2023).
Acara tersebut digelar di Parkir Timur Senayan, pukul 10.00-16.00 WIB.
“Saya jualan kebab, soto, nasi goreng, aneka minuman, saya belanja Rp13 juta baru dapat 300ribu,” ujar Lili yang sudah dua tahun berjualan dengan konsep bazar,
“Saya komplain dengan penyelenggara Abpednas dengan Ibu Danik yang katanya Presiden Jokowi hadir dijanjian tapi tidak ada,” paparnya lagi.
Seluruh tenant dijanjikan akan menyelesaikan masalah ini pada Selasa, (21/3/2023). Lila selain rugi Rp13 juta dia juga harus membayar sewa Rp2,5 juta dan membayar honor karyawan yang membantunya.
“Kita sudah ngobrol dengan Abpednas, kita data dulu katanya, hari selasa baru bisa hubungi saya,” katanya sambil menirukan janji pihak penyelenggara.
Hanya 50-100 ribu
Ketua Apdesi Surta Wijaya ditempat terpisah mengatakan, estimasi massa sekitar 50-100 ribu. Ada sejumlah usulan yang akan disampaikan dalam acara kumpul tersebut.
“Acaranya sebenarnya kita mengusulkan Hari Desa. Terus kita minta dana desa (dinaikkan) 10 persen. Kemudian kita minta 7.000 kepala desa jabatannya, harus Pilkades dilaksanakan sebelum Pilpres,” ungkap dia.