Pantau.com - Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menghentikan proses pencarian dan evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, mulai hari ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penghentian operasi ini melalui banyak pertimbangan. Ia menjelaskan bahwa operasi pencarian Sriwijaya Air itu pada tahap awal ditentukan tujuh hari dan sudah diperpanjang dua kali dengan masing-masing tiga hari.
Baca juga: Basarnas: Total 324 Kantong Jenazah Body Part Korban Sriwijaya Air Dievakuasi
"Hari ini hari terakhir perpanjangan dari Basarnas dengan berbagai pertimbangan. Kita tutup operasi SAR hari ini," kata Menhub Budi Karya Sumadi di JICT, Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Kendati demikian, Budi mengatakan tetap berkomitmen melakukan upaya dan mengalihkan lead di lapangan kepada KNKT untuk operasi lanjutan dengan homebase di Pulau Lancang.
Hingga kemarin, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah mengumpulkan 324 kantong jenazah korban, sepihan kecil 67, potongan besar pesawat 55 Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hingga hari ke-12 pada Rabu (20/1).
Baca juga: Basarnas Ungkap Tanda SOS di Pulau Laki, Area Jatuhnya Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ-182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021, jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi
